Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengindikasikan proyek mandatori biodiesel B40 dengan komposisi bahan bakar nabati (BBN) berbahan dasar minyak sawit sebesar 40% akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2025, artinya proyek tersebut akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2025. diimplementasikan. hal itu dilakukan pada awal pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subiano.
Enia Listiani Devi, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Mineral, mengatakan B40 masih digunakan pada mesin-mesin non otomotif, seperti peralatan pertanian, pertambangan, bahkan sedang diuji coba. kereta api
“B40 itu sudah ada programnya kan? Di program itu sudah selesai tes mobilnya. Sekarang yang dikonfirmasi hanya non mobil sampai Desember,” kata Enia, Selasa (25/6/2024).
Enya menjelaskan, sebelum mulai menggunakan B40 di rumah, pihaknya terlebih dahulu mengkaji serangkaian tes atau uji coba.
“Ya bisa saja, meski memakan waktu, yang pertama pertengahan tahun 2025. Kalau dilakukan dengan benar, semuanya sudah siap,” ujarnya.
Sementara Kementerian ESDM memperkirakan jumlah minimal minyak sawit (CPO) untuk mendukung proyek Biodiesel B40 di masa depan adalah 17,57 juta kiloliter. Perhitungan tersebut didasarkan pada asumsi kebutuhan solar pada tahun 2024 sebesar 38,04 juta kiloliter.
Sementara dengan asumsi rata-rata pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5%, penyaluran B40 membutuhkan stok CPO dalam negeri hingga 17,57 juta kiloliter atau sekitar 15,29 juta ton CPO.
Sebelumnya, presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subiano dan Gibran Rakabuming Raka menargetkan pelaksanaan proyek biodiesel B50 dan bioetanol E10 dapat dilaksanakan pada tahun 2029.
“Dari sisi energi, Indonesia berpotensi menjadi raja energi hijau dunia dengan menghasilkan produk dari kelapa sawit, tebu, singkong, bioetanol, hingga biodiesel, dan biofuel,” tulis Prabowo-Gibran dalam lembar visi dan misinya yang dilihat di Jumat. 27/10/2023).
Selain itu, Prabowo-Gibran juga berharap dapat meningkatkan pencampuran bahan bakar minyak (BBM) dengan bioetanol 10% atau E10 pada tahun 2029.
“Kami menaruh harapan besar agar proyek pencampuran biodiesel B50 dan etanol E10 dapat terlaksana,” ujarnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel