Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandala Finance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance mencatatkan alokasi pembiayaan hingga Rp 4,7 triliun hingga Agustus 2024. Angka ini naik 19% year-on-year (y/y). 

Sejauh ini kontribusi terbesar Mandala terhadap pembiayaan masih didominasi oleh pembiayaan sepeda motor baru dan bekas serta pembiayaan multiguna untuk berbagai kebutuhan, termasuk modal kerja sektor manufaktur.

CEO Mandala Finance Christel Lasmana mengatakan kliennya melihat faktor pendukung kenaikan permintaan kendaraan roda dua terutama disebabkan oleh peningkatan daya beli masyarakat. 

Selain itu, kendaraan roda dua masih menjadi pilihan untuk menunjang aktivitas mobilitas sehari-hari, kata Christel kepada Bisnis, Sabtu (5/10/2024). 

Christel meyakini permintaan kendaraan roda dua masih tinggi karena kebutuhan kendaraan roda dua mencerminkan keinginan konsumen terhadap pilihan transportasi yang lebih terjangkau untuk mendukung perjalanan sehari-hari. 

Di sisi lain, Mandala Finance mencatat pembiayaan kendaraan roda empat, khususnya kendaraan bekas, yang baru dimulai pada kuartal I 2024 juga menunjukkan pertumbuhan yang baik.

Christel memastikan layanan Mandala terus berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat dan segmentasi pasar yang terus berkembang.

Melihat pertumbuhan positif pendanaan korporasi pada Agustus 2024 dan sejalan dengan prospek positif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap pertumbuhan industri keuangan sebesar 10-12% pada tahun 2024, Mandala Finance optimis dengan proyeksi proyeksi penggandaan pendanaan secara digital. didistribusikan ke masyarakat pada akhir tahun ini.  

“Tentunya kami menggunakan strategi dengan prinsip kehati-hatian dalam pengalokasian dana yang tepat sasaran untuk menjaga portofolio bisnis yang sehat, diversifikasi portofolio dan meningkatkan inovasi teknologi pada produk dan layanan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan melayani lebih banyak konsumen. di Indonesia. ,” kata Christel. 

Sebelumnya, OJK mencatat penyaluran kredit roda dua oleh perusahaan pembiayaan masih kuat hingga Agustus 2024. Penyaluran pembiayaan roda dua meningkat 12,94% year-on-year (y/y) menjadi 108,49 pada Agustus 2024 Rp triliun. 

Hal ini sejalan dengan peningkatan penjualan kendaraan roda dua, Gabungan Produsen Mobil Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan kendaraan roda dua meningkat 3,13% year-on-year menjadi 4,34 juta unit pada Januari dan Agustus 2024 dibandingkan ke tahun sebelumnya. pada periode yang sama tahun 2023 sebanyak 4,21 juta unit.

Agusman, Kepala Eksekutif OJK Bidang Pengawasan Lembaga Keuangan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, memperkirakan pembiayaan roda dua akan terus menunjukkan pertumbuhan hingga akhir tahun. 

Melihat pertumbuhan positif tersebut, pembiayaan kendaraan bermotor roda dua diproyeksikan masih berpeluang meningkat hingga akhir tahun 2024, kata Agusman dalam tanggapan tertulisnya, Selasa (10/2/2024). 

Agusman mengatakan, faktor yang dapat mendukung permintaan kendaraan bermotor roda dua antara lain peningkatan daya beli masyarakat dan kebutuhan transportasi pribadi. 

Jumlah kendaraan bermotor roda dua yang beredar menyumbang 20,63% dari total kendaraan bermotor pada Agustus 2024.

Sementara itu, Outstanding pembiayaan kendaraan bermotor roda empat baik baru maupun bekas juga meningkat sebesar 12,58% y-o-y menjadi 240,86 triliun pada Agustus 2024. Berbeda dengan kondisi penjualan kendaraan roda empat yang menurun sejak awal tahun 2024. 

Menurut Gaikindo, penjualan grosir mobil tercatat sebanyak 560.619 unit, turun 17,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebanyak 675.859 unit. Sementara itu, penjualan mobil ritel juga turun 12,1% year-on-year menjadi 584,857 unit pada delapan bulan pertama tahun 2024, dibandingkan 665,262 unit pada periode yang sama tahun 2023.

Di sisi lain, OJK juga mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp 29,07 triliun pada Agustus 2024 atau 5,53% dari total kebutuhan pembiayaan. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA