Bisnis.com, JAKARTA – Malaysia pada Senin (6/10/2024) memutuskan untuk sepenuhnya mengalihkan subsidi bahan bakar solar (BBM) untuk meringankan beban anggaran pemerintah.

Menurut Bloomberg, Menteri Keuangan Kedua Malaysia Amir Hamzah Azizan mengatakan bahan bakar diesel akan ditetapkan dengan harga pasar yang akan ditentukan setiap minggu di Semenanjung Malaysia. Harga eceran solar akan tetap disubsidi di negara bagian Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur.

Malaysia berharap peralihan ke subsidi solar yang ditargetkan akan menghemat sekitar 4 miliar ringgit ($853 juta) per tahun, dan berjanji untuk menindaklanjutinya dengan menghilangkan sepenuhnya subsidi untuk bensin RON95, yang termurah dan paling umum digunakan di Malaysia.

“Malaysia tidak bisa terus kehilangan miliaran ringgit karena penyelundupan, yang seharusnya bisa digunakan untuk kepentingan rakyat Malaysia dan pembangunan negara kita,” kata Amir. Pemerintah akan menghabiskan 14,3 miliar ringgit untuk subsidi solar pada tahun 2023.

Hingga saat ini, harga solar di Semenanjung Malaysia telah meningkat sebesar 50% menjadi 3,35 ringgit per liter atau sekitar Rp 11.615 per liter. Harga tersebut merupakan harga pasar tidak bersubsidi berdasarkan rata-rata bulan Mei 2024 menurut formula mekanisme penetapan harga otomatis.

Harga solar di negara bagian Kalimantan seperti wilayah Sabah, Sarawak dan Labuan tetap pada 2,15 ringgit per liter. Harga bahan bakar solar untuk kendaraan logistik yang memanfaatkan sistem pengendalian bahan bakar diesel yang disubsidi pemerintah juga tetap pada 2,15 ringgit.

Kementerian mengatakan harga solar yang lebih rendah juga ditetapkan untuk nelayan dan kendaraan angkutan umum seperti bus sekolah dan ambulans.

Di Malaysia, solar dijual dengan empat harga berbeda tergantung subsidi: 1,65 ringgit untuk nelayan, 1,88 ringgit untuk angkutan umum darat, 2,15 ringgit untuk kendaraan niaga dan pribadi, serta harga non-pasar untuk sektor niaga mencapai 3,60 ringgit ringgit. awal tahun ini.

Lebih lanjut, Amir mengatakan lebih dari 30.000 orang yang menggunakan kendaraan diesel tertentu akan menerima bantuan tunai bulanan sebesar 200 ringgit mulai 10 Juni, termasuk petani kecil dan petani komoditas untuk mengurangi potensi dampak terhadap pendapatan mereka.

Pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim, yang bertujuan mengurangi defisit fiskal tahun ini menjadi 4,3% dari produk domestik bruto (PDB), berada di bawah tekanan untuk menghilangkan subsidi yang meluas sebagai bagian dari reformasi yang diawasi ketat oleh investor.

Namun kebijakan tersebut juga harus mempertimbangkan tekanan terhadap belanja rumah tangga dan inflasi.

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel