Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) memproyeksikan pertumbuhan signifikan penggunaan layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap metode pembayaran yang fleksibel. 

Optimisme tersebut didorong oleh tingginya minat terhadap produk BCA Paylater sejak diluncurkan pada Oktober 2023. EVP Corporate Communications and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan pada Juni 2024 jumlah pengguna BCA Paylater akan mencapai 119.000 atau bertambah 125. % dari posisi akhir tahun 2023.

“Sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang baik di tahun 2024, kami berharap transaksi menggunakan Paylater BCA akan terus meningkat sehingga mempengaruhi pertumbuhan debitur BCA,” kata Hera kepada Bisnis, Kamis (17/10). /2024). 

Hera menyebut BCA paylater sebagai produk pendukung kartu kredit yang sudah dikenal masyarakat sejak lama. Paylater BCA juga hadir untuk memberikan layanan pembayaran yang fleksibel dan memastikan keuangan pelanggan selalu terkelola dengan baik.

Hera menegaskan, paylater BCA merupakan komitmen perusahaan dalam memperkuat ekosistem digital melalui layanan perbankan sesuai kebutuhan nasabah. 

Selain itu, tunggakan pembayaran BCA juga menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, hingga Rp 250 miliar hingga Juni 2024 atau meningkat 111% dibandingkan Desember 2023.

Hera menambahkan, BCA terus memberikan kredit dengan menerapkan kebijakan yang prudent dan manajemen risiko yang ketat.

Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA yang kurang dari 2% mencerminkan pengelolaan yang hati-hati. “Kami berharap NPL tetap terkendali hingga akhir tahun,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel