Bisnis.com, DENPASAR – Masakan lokal Bali yang disajikan di hotel dan restoran semakin diminati kalangan wisatawan mancanegara (wisman).
Presiden Indonesian Chefs Association (ICA) Hendra Mahena menjelaskan, hal ini sudah lama diperkenalkan oleh hotel melalui berbagai penyesuaian hidangan sesuai selera wisatawan. Penyesuaian yang dilakukan antara lain mengurangi tingkat kepedasan makanan, karena sebagian besar masakan Bali terkenal pedas.
Hendra mengatakan, pengurangan makanan pedas penting dilakukan agar wisatawan asing tidak salah memahami makanan Bali, karena jika wisatawan asing yang tidak terbiasa menyantap makanan pedas diberikan masakan pedas Bali tanpa penyesuaian maka akan berdampak pada tubuh wisatawan asing. , dan akan membuat wisatawan asing percaya bahwa makanan Bali itu najis atau higienis.
Selain itu, chef juga melakukan perubahan pada tampilan makanan lokal yang disajikan. Hidangan lokal yang disajikan kepada wisatawan mancanegara disajikan dengan lebih modern. Dengan berbagai strategi tersebut, wisatawan mancanegara yang berwisata ke Bali mulai menjadikan masakan lokal sebagai menu favoritnya.
“Seiring berjalannya waktu, menu-menu lokal semakin bersaing dengan menu-menu Barat yang ada di hotel. Tahun lalu saya mengikuti kompetisi di Kuala Lumpur, Malaysia. Saya membawakan Serombotan makanan khas Bali dan meraih juara 1,” kata Mahena kepada media. dikutip pada Selasa (11 Mei 2024).
Selain adaptasi selera, pengenalan kuliner lokal kepada wisatawan mancanegara juga dilakukan melalui berbagai acara seperti festival makanan lokal yang diselenggarakan oleh Bali Hotel Association (BHA) yang menyelenggarakan festival makanan berkelanjutan.
John H. Nielsen, Sustainability Director Bali Hotel Association (BHA), menjelaskan, menyajikan makanan lokal di hotel merupakan wujud komitmen terhadap keberlanjutan makanan lokal Bali dan Indonesia.
“Festival Pangan Berkelanjutan adalah landasan upaya kami untuk meningkatkan kesadaran akan memasak berkelanjutan. “Acara ini memberikan kesempatan unik kepada para tamu untuk menikmati cita rasa nusantara melalui menu yang disajikan di berbagai hotel anggota BHA,” jelas Nielsen.
Festival tahun ini menyoroti komitmen BHA terhadap keberlanjutan karena semua menu disajikan dengan bahan-bahan yang seluruhnya bersumber dari Indonesia. Dengan tingginya preferensi terhadap produk lokal dan organik, acara ini menyoroti peran penting pengadaan bahan mentah secara bijaksana dalam mengurangi dampak lingkungan.
Koki yang berpartisipasi memadukan cita rasa tradisional dengan teknik memasak modern, menciptakan pengalaman otentik yang menghormati warisan budaya Indonesia yang kaya.
Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel