Bisnis.com, JAKARTA – SpaceX, perusahaan dirgantara milik Elon Musk, melarang penjualan kembali (reseller) layanan internet Starlink atau biasa disebut RT/RW Net di Indonesia. Larangan ini ada di situs resmi perusahaan. 

Jadi penjualan kembali layanan satelit orbit rendah bumi milik Starlink adalah ilegal.

Berdasarkan ketentuan layanan yang dikutip di situs resmi Starlink, Senin (27 Mei 2024), disebutkan ada kesepakatan untuk membeli atau menyewa set dan layanan Starlink. Salah satunya adalah tidak ada penjualan kembali atau representasi yang tidak sah (tidak ada penjualan kembali atau perwakilan yang tidak sah).

“Anda tidak boleh menjual kembali akses ke Layanan kepada orang lain sebagai layanan yang berdiri sendiri, terintegrasi, atau bernilai tambah berdasarkan Perjanjian ini [baik bertindak sebagai agen, pengantar, atau dalam kapasitas lainnya] kecuali diizinkan oleh Starlink. kata. Halaman resmi Starlink , dikutip Senin (27 Mei 2024).

Selain itu, Starlink menambahkan bahwa pengguna juga tidak boleh membeli produk atau perlengkapan dalam jumlah besar yang dibeli dari Starlink Store atas kebijakan Starlink sendiri.

Pelanggaran terhadap klausul ini dapat mengakibatkan penghentian layanan, katanya.

Merujuk lebih jauh ke halaman resmi, pengguna memberi wewenang kepada Starlink untuk membebankan metode pembayaran yang disetujui untuk saldo Starlink Kit dan aksesori tambahan apa pun, termasuk pengiriman, penanganan, dan pajak, untuk pelanggan yang membeli Starlink Kit. .

“Starlink mengalihkan kepemilikan Starlink Kit dan aksesorinya kepada Anda setelah pengiriman,” tambahnya.

Untuk harga layanan Internet, Starlink menawarkan tiga jenis paket, mulai dari rumah (home), roaming (traveling) dan on board (air). Paket layanan dasar Starlink berharga Rp 750.000 per bulan dengan kuota unlimited.

Ada juga paket roaming dengan harga Rs 990.000 per bulan (ponsel lokal) dan Rs 4,34 crore per bulan (hak istimewa 50GB).

Paket internet lainnya, Starlink, juga tersedia untuk internet berkecepatan tinggi di atas air mulai dari Rs 4,34 crore per bulan dengan biaya perangkat keras sebesar Rs 43,73 crore. Dengan paket layanan ini, Starlink mengklaim kecepatan unduh 40-220+ Mbps, unduhan 8-25+ Mbps, dan latensi kurang dari 99 Msec.

Hingga 10 Juni, Starlink menawarkan harga khusus 40% untuk perangkat keras. Hardware Starlink dibanderol Rp4,68 juta dari sebelumnya Rp7,8 juta.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA