Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luxut Binsar Pandjaitan menilai menara telekomunikasi Base Transmisi Station (BTS) sudah tidak dibutuhkan lagi dengan keikutsertaan Starlink.

Menurut Luhut, layanan Internet Elon Musk akan memungkinkan masyarakat menggunakan layanan Internet, meningkatkan pendidikan dan kesehatan.

Hal itu disampaikannya dalam pidato “Bicara Paten dengan Menteri Koordinator Kelautan dan Perikanan” di Global Tower Kuningan, Jakarta, Selasa (4/6/2023). 

“BTS tidak perlu lagi, orang sudah punya Starlink,” ujarnya di forum tersebut.

Selain itu, Luhut menilai proyek pengembangan konstelasi satelit yang diusung perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini memiliki berbagai keunggulan.

Keunggulan Luhut Starlink misalnya, biaya telekomunikasi yang murah, akses pendidikan bagi masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan dan terpencil (3T), layanan kesehatan, karena masyarakat bisa langsung berkonsultasi dengan dokter berpengalaman di Jakarta. 

“Di wilayah terkecil bisa mendapatkan saran dari dokter berpengalaman di Jakarta. Sampai titik tertentu, bisa dilakukan operasi jarak jauh,” ujarnya.

Namun, Luhut sependapat bahwa perusahaan telekomunikasi global, nasional, dan bahkan perusahaan telekomunikasi milik negara semakin mengkhawatirkan upaya mereka untuk bersaing.

Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah pada dasarnya memberikan ruang kepada masing-masing pihak untuk saling bersaing agar para pelaku usaha dapat saling meningkatkan kapasitasnya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Sebenarnya kita ingin memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang, dan menurut saya itu juga bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan, siapa yang paling diuntungkan? Masyarakat kan? Kalau tidak bisa bersaing, itu salah Anda. Tugas pemerintah adalah menyediakan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia pun optimistis kehadiran Starlink di Indonesia tidak akan menimbulkan ancaman bagi ISP yang sudah ada.

“Masyarakat kesal, kenapa ini [Starlink] boleh? Nah, kalau lebih murah biar bersaing, kalau tidak lebih mahal jangan,” pungkas Luhut.

FYI, Starlink resmi beroperasi di Indonesia setelah pemiliknya, Elon Musk meluncurkan penyedia layanan internet berbasis satelit di Bali pada 19 Mei 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel