Bisnis.com, JAKARTA – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengatakan Indonesia belum kehabisan ratusan armada pesawat karena meningkatnya permintaan. 

Luhut menjelaskan, kekurangan pesawat merupakan siklus perekonomian dimana permintaan terhadap pesawat meningkat. Selain itu, masih banyak jenis pesawat yang belum tersertifikasi dan terjadi antrian pemesanan pesawat hingga 10 tahun ke depan. 

“Apalagi [Boeing] 737 MAX belum tersertifikasi, hal ini juga berdampak pada pemesanan pesawat yang mungkin memakan waktu hingga 10 tahun,” jelas Luhut dalam konferensi pers Bali International Airshow 2024, Senin (19/8). /2024). 

Lebih lanjut, Luhut menyinggung potensi komersil penerbangan Indonesia yang merupakan milik negara kepulauan. Transportasi udara disebut-sebut menjadi sektor yang strategis. 

Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia diperkirakan akan menjadi pasar penerbangan terbesar keempat di dunia pada tahun 2027. 

“Dengan jumlah penumpang sebanyak 390 juta orang, kita wajib mengembangkan industri penerbangan kita. Potensi ini harus kita dorong,” jelasnya. 

Senada, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui, akibat perkembangan penerbangan pasca-Covid-19, Indonesia masih kekurangan 200 pesawat dan suku cadang. 

Budi Karya Sumadi menjelaskan, Indonesia kekurangan 200 pesawat untuk melayani banyak titik di Indonesia. Selain pesawat, Budi Karya juga menyebut Indonesia kekurangan suku cadang. 

Pembahasan ini tentu diketahui semua orang dan Boeing serta Airbus memberikan perhatian khusus karena kami tidak bisa memaksimalkan pelayanan, kata Budi Karya, Senin (19/08/2024). 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel