Bisnis.com, Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menyurati banyak bank digital yang menawarkan bunga simpanan tinggi hingga 9%.

Diketahui, banyak bank digital yang menawarkan bunga simpanan, termasuk simpanan besar, di atas suku bunga LPS.

Sea Group PT Bank, CBank Indonesia Digital Bank, menawarkan produk simpanan dengan suku bunga hingga 6% per tahun.

Perusahaan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) atau BNC menawarkan bunga deposito hingga 8% per tahun. PT Krom Bank Indonesia T.B. (BBSI) menawarkan produk tabungan dengan suku bunga hingga 8,75% per tahun. 

Selama sebulan, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) menawarkan produk tabungan dengan suku bunga hingga 9% per tahun.

Sementara LPS mempertahankan suku bunga sebesar 4,25 persen untuk mendukung simpanan rupiah di bank umum. Artinya LPS tidak menjamin simpanan nasabah di bank.

Ketua Panitia Komisi LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, selain suku bunga simpanan di perbankan, LPS juga sudah menyurati bank-bank tersebut.

“Mereka sudah menyurati perbankan. Kami sudah minta mereka memberikan informasi kepada masyarakat, agar aman. Kalau menawarkan suku bunga tinggi, harus jelas ke masyarakat,” ujarnya dalam rapat kerja bank. Perusahaan Penjamin Simpanan. (LPS) dengan Komisi XI DPR RI pada Selasa (25/6/2024).

LPS telah meminta perbankan untuk memberikan informasi mengenai program penjaminan simpanan LPS, termasuk tingkat bunga yang dapat dijamin oleh LPS.

“Selain itu, bank mana pun yang tidak mematuhi ketentuan (program penjaminan LPS) sudah kami selidiki, kami bekerja sama dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), nanti OJK akan menegurnya,” ujarnya.

Awalnya, kata Purbhaya, alasan banyak bank menawarkan bunga yang lebih tinggi dibandingkan bunga penjaminan LPS adalah karena persaingan.

“Karena persaingan, mereka menawarkan bunga deposito yang lebih tinggi atau meningkatkan pendapatan bank dengan cara tumbuh dan meningkat dalam beberapa hal,” ujarnya tentang harga penjaminan LPS di…pertama. tahun ini (30/1/2024).

Selain itu, suku bunga deposito bank digital yang tinggi diterapkan untuk mendanai ekspansi kredit yang masif. “Jadi persaingan dan ekspansi bisnis perlu hal ini terjadi,” ujarnya. 

Direktur Utama Pengawasan Perbankan OJK Diane Ediana Rai juga mengatakan OJK senantiasa mendukung penerapan perlindungan konsumen terkait produk perlindungan suku bunga tanpa jaminan LPS.

“Dari segi transparansi, OJK mendorong perbankan untuk memberikan informasi yang jelas dan rinci mengenai produknya, apakah produk LPS dijamin atau tidak,” kata Dian melalui tanggapan tertulis saat itu.

Kemudian, OJK mendukung edukasi konsumen. OJK menekankan pentingnya edukasi keuangan bagi nasabah agar nasabah dapat mengambil keputusan yang tepat terhadap produk keuangan yang digunakannya.

Kemudian dari sisi pengaturan dan pengendalian, OJK menutup aturan dan ketentuan standar keamanan, integritas, dan transparansi bank dalam menyediakan produk dan layanan digital.

Selain itu, dalam hal perlindungan data, OJK memastikan bank menerapkan prosedur untuk melindungi informasi pribadi nasabah dan transaksi keuangan pada tingkat yang tepat.

Sebelumnya, CEO Sea Bank Indonesia Sazmaya Tuhuley mengatakan meski bunga deposito tinggi, nasabah punya ide lain saat menyimpan uangnya di bank digital.

“Mereka (nasabah) lebih mementingkan biaya transfer, tidak memperhatikan bunganya. Tapi kalau biaya transfer terpengaruh, akan berdampak,” ujarnya. 

Menurut CEO Chrome Bank Indonesia Anton Hermawan, bank menawarkan bunga deposito yang lebih tinggi untuk menarik nasabah.

“Untuk menjaga akses konsumen, Chrome melakukan diferensiasi produk dan layanan. Chrome Bank menawarkan produk dan layanan yang berbeda dari bank tradisional, seperti tarif lebih tinggi, fitur fleksibel, dan edukasi keuangan,” ujarnya.

Bhima Yudhistira, Direktur Center for Economic and Legal Studies (CELIOS) mengatakan pada tahun ini tren tingginya minat terhadap perbankan digital masih akan terjadi, tentunya keadaan tersebut akan terus berlanjut hingga tiga tahun ke depan.

“Selanjutnya, persaingan keuangan di pasar semakin ketat karena perbankan bersaing dengan jaminan pinjaman pemerintah dengan suku bunga tinggi,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA