Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan Lo Kheng Hong diperkirakan sudah membeli 5,5 juta saham ABMM pada periode berjalan 2024.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis Senin (15/7/2024), Lo Kheng Hong hanya memiliki 133,83 juta lembar saham ABMM per 31 Desember 2023. Jumlah saham yang dimiliki Ejamiv bertambah 5,5 juta lembar hingga mencapai 139,35 juta lembar. semester I/2024.

Secara catatan bisnis, Lo Kheng Hong pernah menjadi salah satu pemegang saham terbesar emiten batu bara dan kontraktor pertambangan PT ABM Investama Tbk. (ABMM) pada awal April 2024.

Lo Kheng Hong (LKH) merupakan pemegang saham terbesar ABMM setelah Tiara Marga Trakindo sebesar 53,56% dan Valle Verde PTE Ltd sebesar 25,51% (2 Juli 2024).

Saat dihubungi Bisnis baru-baru ini, Lo Kheng Hong membeberkan alasan di balik pembelian saham ABMM. Salah satunya adalah merealisasikan keuntungan lebih dari emiten paling berharga di Bursa Efek Indonesia (BEI), saat ini PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).

Untuk lebih jelasnya, ABMM mengumumkan laba bersih sebesar US$289 juta pada tahun 2023. Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan angka BREN pada tahun sebelumnya yang sebesar US$107,4 juta.

Dari segi kapitalisasi pasar atau market capitalization, keduanya sangat berbeda. Pak Lo mengatakan, kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp1,291 triliun, sedangkan ABMM hanya Rp10,5 triliun.

Sementara itu, Lo Kheng Hong juga mendapat keuntungan dividen karena ia merupakan salah satu pemegang saham properti jumbo ABMM.

RUPST ABM Investama memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2023.

Pemegang saham ABMM yang berhak, termasuk Lo Kheng Hong, akan mendapat Rp 294,93 per saham. Jumlah tersebut berasal dari pembagian dividen final setara USD 50 juta atau Rp 812,18 miliar dari hasil tahun 2023.

Aliasnya Pak Lo merupakan salah satu pemegang saham ABMM dengan kepemilikan jumbo di atas 5%. Pria Indonesia bernama Warren Buffett yang memiliki 137,98 juta saham menerima sekitar Rp 40,70 miliar.

Lo Kheng Hong mengungkapkan, dirinya punya rencana setelah menerima dividen saham ABM Investama pada 2024. 

“Pastinya membeli lebih banyak saham karena saya pemegang sahamnya,” ujarnya.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel