Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak terbatas dan cenderung melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (24/09/2024). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 32,72 poin atau 0,42% pada 7.775,73 pada perdagangan Senin (23/09/2024). Pada posisi tersebut, IHSG menguat 6,92% year to date (YtD). 

Tim analis MNC Sekuritas menyebutkan IHSG menguat 0,42% ke 7.775, dan dibarengi dengan munculnya volume beli, koreksi IHSG juga mencapai target koreksi minimal. 

Saat ini posisi IHSG diperkirakan berada di awal wave [ii] wave 3 atau wave 4 wave (3) pada label merah, selama IHSG gagal menembus resistance 7.910 -7.923. 

Meski menguat, tampaknya relatif terbatas pada kisaran 7.765-7.820 sehingga akan terkoreksi kembali ke area 7.454-7.562, tulisnya dalam makalah penelitian, Selasa (24/9/2024). 

Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran support 7.546-7.654 dan kisaran resistance 7.923-7.958. 

Pada perdagangan hari ini, perusahaan multinasional Sekuritas menyarankan investor untuk membeli, jika terjadi pelemahan, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR).

Di sisi lain, CEO Yugen Berumbu Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran 7.719 hingga 7.978 pada perdagangan Selasa (24/09/2024). 

Menurut dia, pola pergerakan IHSG masih terlihat terkonsolidasi di tengah kondisi perekonomian yang cukup stabil dan menjelang laporan keuangan emiten bulan depan.

“Investor masih dapat memanfaatkan peluang koreksi yang wajar untuk melakukan pembelian kumulatif. “Hari ini IHSG berpotensi menguat,” jelasnya. 

Sejumlah saham yang direkomendasikan untuk dicermati investor hari ini adalah GGRM, HMSP, KLBF, TLKM, BBRI, BBNI, BBCA, UNVR, PWON, dan ASRI. 

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel