Bisnis.com, Jakarta – Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS membawa sentimen negatif terhadap kinerja Indeks Harga Saham Terpadu (IHSG) hari ini.
IHSG ditutup menguat 1,44% atau 108,06 poin menjadi 7.383,87 poin pada Rabu (11 Juni 2024), berdasarkan data Bloomberg.
Liu Kangchian, Head of Indonesia Investments di East Spring Investments, menilai koreksi pasar dipicu oleh sentimen negatif atas kemungkinan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden terpilih AS.
“Kemenangan Trump dipandang sebagai imbal hasil Treasury dan dolar AS yang lebih tinggi karena sejumlah langkah kebijakan yang diharapkan, termasuk pemotongan pajak, peningkatan belanja pemerintah, tarif, dan kebijakan perdagangan,” tulisnya pada Rabu (11 Juni). 2024).
Saham berjangka AS menguat di tengah sentimen, dengan imbal hasil Treasury AS naik menjadi 4,41%. Indeks dolar juga mencatatkan kenaikan satu hari terbesar sejak Maret 2020 sebesar 1,24 persen, sedangkan rupee turun 0,55 persen menjadi Rp 15.832,50.
Qian mengatakan pasar keuangan Indonesia tidak kebal terhadap sentimen negatif terkait terpilihnya Presiden terpilih AS Trump, yang diperkirakan akan meningkatkan imbal hasil US Treasury dan indeks dolar AS.
“Namun, perekonomian Indonesia yang didorong oleh konsumsi domestik, yang merupakan salah satu negara dengan rasio ekspor terhadap PDB terendah di Asia, akan lebih terlindungi dari dampak negatif tersebut,” katanya.
Pada saat yang sama, perbaikan stabilitas eksternal selama beberapa tahun terakhir telah memberikan posisi yang lebih baik bagi Indonesia dalam merespons potensi guncangan pasar global. Situasi tersebut terlihat pada penurunan defisit transaksi berjalan (CAD), peningkatan cadangan devisa, dan pengendalian tingkat utang.
Ia mengatakan dalam jangka panjang, fundamental akan menjadi pendorong utama kinerja pasar keuangan dan meyakini prospek perekonomian Indonesia akan tetap optimis.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel