Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham (IHSG) rentan terkoreksi pada perdagangan hari ini, Kamis (13/6/2024), setelah parkir di zona merah pada akhir perdagangan kemarin.

Tim analisa MNC Sekuritas menyebutkan IHSG terkoreksi tipis 0,08% di level 6.850 pada akhir perdagangan kemarin, Rabu (12/6/2024), seiring dengan peningkatan volume penjualan, koreksi IHSG masih berlanjut. berhasil. Tembus zona support di 6.843.

Oleh karena itu, IHSG kemungkinan akan melanjutkan koreksinya pada level 6.742-6.794 membentuk wave [v] dari wave C dari wave (2), kata tim analisis MNC Sekuritas dalam kajian hariannya.

Meski demikian, MNC Sekuritas tidak menutup kemungkinan akan melakukan konsolidasi dalam jangka pendek untuk menguji level 6.863 hingga 6.890.

Sementara itu, pada perdagangan hari ini, MNC Securities menyebutkan level support IHSG akan berada di kisaran 6.812, 6.890, sedangkan level resistance di kisaran 7.932, 7.032.

Saham-saham yang direkomendasikan MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini antara lain BRIS, DOID, SMGA dan TLKM.

Sementara itu, prospek negatif Morgan Stanley terhadap pasar saham Indonesia diperkirakan akan berdampak negatif pada indeks IHSG dalam jangka pendek.

Valdy Kurniawan, Kepala Riset dan Edukasi Phintraco Sekuritas, mengatakan laporan Morgan Stanley menunjukkan kepedulian lembaga keuangan terhadap kondisi keuangan Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang.

“Dalam jangka pendek terdapat risiko depresiasi rupee terhadap dolar AS, yang terutama disebabkan oleh ketidakpastian kapan Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya.” Sebelumnya kami memperkirakan suku bunga The Fed akan turun. Menurun 3-4 kali lipat di tahun 2024, tapi sepertinya hanya sekali,” jelas Bisnis, Rabu (12/6/2024).

Ketidakpastian The Fed dipicu oleh kuatnya faktor geopolitik yang mendorong kenaikan harga minyak dan beberapa komoditas. Oleh karena itu, inflasi di dunia dan Amerika sulit diturunkan.

Kebijakan suku bunga The Fed yang tidak menentu juga menyebabkan investor asing mengalihkan penjualan bersih ke pasar saham Indonesia dalam dua bulan terakhir. Perasaan tersebut menjadi salah satu hal yang menekan IHSG.

Menurut Valdy, laporan Morgan Stanley berdampak jangka pendek terhadap minat investor terhadap IHSG. Harapannya, dalam beberapa bulan ke depan situasi internasional akan lebih stabil sehingga The Fed bisa melaksanakan rencana penurunan suku bunganya.

Sementara itu, dari dalam negeri, situasi makroekonomi Indonesia masih stabil, terutama ditunjukkan oleh data-data yang mengendalikan PDB, inflasi, dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Dalam sebulan terakhir, kinerja ekspor juga meningkat.

“Kalau kita lihat rupiah di Rp 16.250-Rp 16.300 sudah mencapai puncaknya. Begitu pula dengan BI rate 6,25% dan suku bunga The Fed 5,25%-5,50%. punya kemampuan berbelok,” jelasnya.

Ia mengatakan Bank Sentral Eropa (ECB) telah menurunkan suku bunganya, pertanda perekonomian dunia membaik. Tindakan serupa juga diperkirakan akan dilakukan oleh The Fed dan bank sentral lainnya di dunia.

Valdy Kurniawan juga memperkirakan IHSG masih berpeluang menembus level 7.300 pada 2024 dalam skenario optimis. Sementara itu, dalam situasi konservatif, target IHSG pada 2024 berada di level 7.100.

_______

Penafian: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual sekuritas. Keputusan investasi ada di tangan semua pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel