Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bergejolak pada sesi Senin (8/7/2024).

Profit Director Forexindo Futures Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar Rupee/USD akan ditutup menguat pada Senin (8/7/2024) pada kisaran Rp 16.220 – Rp 16.320. 

Ibrahim sebelumnya mengatakan, perhatian tertuju pada data inti non-farm payrolls yang dirilis pada Jumat (5/7/2024) untuk informasi lebih lanjut mengenai suku bunga. 

Alat Fedwatch CME menunjukkan bahwa para pedagang memberikan peluang lebih dari 66% bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. 

Namun, optimisme terhadap penurunan suku bunga agak teredam oleh sinyal hawkish The Fed, dengan risalah pertemuan bank tersebut pada bulan Juni menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan skeptis terhadap penurunan suku bunga. 

“Data non-farm payrolls akan memberikan sinyal yang lebih akurat mengenai pasar tenaga kerja yang menjadi argumen utama The Fed untuk menurunkan suku bunga,” kata Ibrahim, Jumat (5/7/2024). 

Di sisi lain, Bank Indonesia mengapresiasi cadangan devisa yang dapat mendukung stabilitas sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta terus memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk memperkuat stabilitas eksternal. mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Ke depan, BI meyakini cadangan devisa cukup untuk terus mendukung stabilitas sektor eksternal. Prospek ekspor tetap positif, sementara neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan akan terus mencatat surplus sehingga mendukung terjaganya stabilitas eksternal, sejalan dengan prospek perekonomian nasional dan hasil investasi investor yang positif.

Pada sesi Jumat kemarin (5/7/2024), rupiah menguat 0,32% atau 52 poin hingga mengakhiri perdagangan di Rp16.277 per dolar AS, sedangkan indeks dolar terlihat menguat 0,40% ke 104.652. 

Sejumlah mata uang Asia lainnya bergerak beragam dengan dolar AS yang cenderung menguat. Yen Jepang menguat 0,33%, dolar Singapura 0,15%, won Korea 0,04%, peso Filipina 0,13%, rupee India 0,01%, yuan China 0,01%, baht Thailand 0,21%. 

Sedangkan mata uang yang melemah terhadap dolar AS adalah ringgit Malaysia yang melemah 0,01% dan dolar Hong Kong yang melemah 0,02%. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA