Bisnis.com, Jakarta —  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan berfluktuasi pada perdagangan hari ini, Selasa (25/6/2024), namun akan ditutup pada Rp 16.380-Rp 16.450.

Pada akhir perdagangan Senin (24/6), rupee menguat 56 poin atau 0,34 persen ke Rp16.394 per dolar AS. Di saat yang sama, indeks dolar turun 0,12 persen menjadi 105,67.

Direktur PT Laba Forexindo Berjanka Ibrahim Assuibi mengatakan, pasar merespons baik pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengingatkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk berkomitmen menjaga defisit fiskal di bawah 3. % Produk Domestik Bruto (PDB)

“IMF melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat pada tahun 2024 dan 2025, namun defisit yang kecil akan mendukung pertumbuhan, memoderasi kebijakan, dan menjaga ruang kebijakan untuk merespons risiko yang rendah,” ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan tetap di bawah 3 persen. Ia menambahkan, hal tersebut merupakan komitmen pemerintah dan akan terus dilanjutkan oleh Prabowo Subianto.

Sementara itu, Ibrahim mengatakan greenback saat ini menderita karena pembacaan PMI yang lebih kuat dari perkiraan, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa penguatan ekonomi AS akan memungkinkan The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi.

Di sisi lain, pasar China merugi cukup lama setelah Uni Eropa (UE) memberlakukan tarif tinggi terhadap penjualan kendaraan listrik asal Negeri Tirai Bambu tersebut.

“Langkah ini telah membuat marah Beijing dan menyarankan terjadinya perang dagang. Para pejabat Tiongkok telah memperingatkan akan adanya perang dagang dengan UE, dan para menteri dari Tiongkok dan Jerman telah bertemu untuk membahas jalan ke depan,” katanya.

Pada perdagangan hari ini, Selasa (25/6/2024), Ibrahim memperkirakan rupee masih bergerak fluktuatif namun ditutup di level Rp16.380 hingga Rp16.450.

Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA