Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS diperkirakan berfluktuasi pada perdagangan hari ini, Rabu (24 Juli 2024), namun karena ketidakpastian, ditutup melemah pada kisaran Rp 16.200-Rp 16.260. pemilu AS.
Pada perdagangan Selasa (23 Juli), rupiah ditutup melemah tipis 0,04% atau 6,5 poin di Rp 16.213 per dolar AS. Sementara indeks mata uang Paman Sam terpantau stagnan di angka 104,31.
Direktur Profit Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan ketidakpastian pemilu presiden AS juga berdampak pada pasar keuangan setelah Joe Biden mengundurkan diri.
“Ketidakpastian politik di AS memicu aliran dana ke safe-haven emas, namun ketahanan dolar membatasi aliran tersebut,” kata Ibrahim dalam penelitiannya, Selasa (23 Juli 2024).
Meski demikian, menurutnya, emas masih akan mengalami kenaikan signifikan tahun ini di tengah meningkatnya optimisme bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga pada September 2024.
Sementara itu, bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China, memutuskan untuk memangkas suku bunga pada sesi pertama pasar Asia. PBoC menurunkan suku bunga dasar 1 tahun dan 5 tahun masing-masing sebesar 10 basis poin menjadi 3,35% dan 3,85%.
Kekhawatiran terhadap pengetatan kebijakan moneter AS menyusul kemungkinan terpilihnya Presiden Donald Trump telah membuat pelaku pasar waspada terhadap aset-aset yang diekspos ke Tiongkok.
Sementara itu, menurutnya, ambisi Presiden terpilih Prabowo Subianto agar pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen dalam lima tahun akan sulit tercapai jika permasalahan struktural perekonomian Indonesia tidak diatasi.
Akibat permasalahan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami stagnasi di kisaran 5% pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Tujuan Joko Widodo pada pemilu presiden 2014 lalu, yaitu menumbuhkan perekonomian Indonesia sebesar 7%, tidak pernah tercapai.
“Untuk perdagangan Rabu (24/7), nilai tukar rupiah diperkirakan berfluktuasi namun diperkirakan bergerak melemah pada kisaran Rp 16.200 hingga Rp 16.260 per dolar AS,” tutupnya.
Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.