Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar Rupiah diperkirakan masih akan menguat pada perdagangan hari ini Kamis 31/10/2024. Rupiah kemungkinan akan memasuki kisaran Rp 15.600 per dolar AS.

Rincian Bloomberg pada pukul 15.00 VIB, rupiah menguat 0,42% di Rp 15.704 per dolar AS.

Sedangkan indeks dolar turun 0,32 poin atau 0,31% menjadi 103,9940 pada pukul 06:00 VIB hari ini. Harga dolar AS naik ke level tertinggi sejak Desember 2022 di kisaran 104.

Pada perdagangan hari ini, Direktur Laba Forekindo Futures Ibrahim Assuaibi dalam analisanya memperkirakan rupee akan terus membaik.

“Rupiah kemungkinan berfluktuasi antara Rp15.650 hingga Rp15.720 per dolar AS pada perdagangan Kamis [31/10/2024],” tulisnya dalam risetnya.

Menurut dia, penguatan rupee dan mata uang lainnya disebabkan oleh gagasan pemilihan presiden Amerika Serikat. Pasar valuta asing, kata Ibrahim, juga menganalisis serangkaian sinyal perekonomian AS dan suku bunga dalam beberapa hari mendatang.

Berdasarkan faktor dalam negeri, para ekonom memperkirakan utang negara pada era Prabovo Subianto kemungkinan akan meningkat hingga Rp 12,893 triliun dalam lima tahun ke depan.

Berdasarkan World Economic Outlook (WEO) yang diterbitkan Dana Moneter Internasional (IMF) edisi Oktober 2024, perekonomian akan mengalami penurunan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2029 menjadi 39,57%.

Tingkat utang negara diperkirakan meningkat secara nominal meski rasionya masih pada level saat ini, yakni 38,49% per Agustus 2024.

“Lebih banyak utang berasal dari pengeluaran yang lebih banyak, sementara pendapatan mengalami stagnasi. Oleh karena itu, defisit akan terus ditingkatkan sebagai langkahnya, kata Ibrahim.

Sebelumnya, utang negara mencapai Rp8.461,93 triliun per 31 Agustus 2024 atau setara 38,49% PDB.

Jumlah tersebut turun sekitar Rp40,76 triliun dibandingkan posisi utang negara pada bulan sebelumnya atau Juli 2024 sebesar Rp8.502,69 triliun. Utang negara tersebut terdiri dari dana pemerintah (SBN) sebesar Rp7.452,65 triliun dan pinjaman sebesar Rp1.009,37 triliun.

Lihat artikel dan cerita lainnya di Google Berita dan VA Channel