Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melaporkan kondisi likuiditas perbankan masih akan ketat hingga kuartal III 2024 atau September 2024. 

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo melaporkan, kondisi likuiditas pasar akhir-akhir ini sedang ketat, tercermin dari peningkatan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) bank yang pada September 2024 mencapai 86,91%, meningkat sebesar 2,99%. % tahun ke tahun.

Oleh karena itu, koordinasi kebijakan antar otoritas, keuangan, dan moneter sangat diperlukan untuk meningkatkan likuiditas di pasar, ujarnya dalam Konferensi Pers triwulan III/2024, Rabu (30/10/2024). 

Menurutnya, ke depan ekspektasi kebijakan fiskal yang lebih luas diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perekonomian, sedangkan dari sisi moneter dan makroprudensial, penurunan suku bunga serta insentif makroprudensial lainnya dan relaksasi GWM dapat mendorong perbaikan. kondisi likuiditas . . 

Nantinya, untuk menjaga likuiditas lebih baik, Sigit mengatakan Bank Mandiri dapat menjajaki beberapa opsi seperti transaksi bilateral dan penerbitan instrumen likuiditas jangka pendek dan jangka panjang dengan tetap menilai kondisi likuiditas, pasar, dan tata kelola bank yang ada.

Sayangnya, saat ini dia masih belum bisa mengumumkan rencana opsi tersebut secara detail.

Sementara itu, ia mengungkapkan saat ini Bank Mandiri masih memiliki batasan penerbitan pinjaman valas, yakni Euro Medium Term Notes yang jatuh tempo pada 2019-2023. “Namun, kami masih memiliki sisa $2,9 miliar dari total $4 miliar,” katanya. 

Selain itu, untuk mengamankan utang rupiah, Bank Mandiri masih memiliki dana Rp5 triliun dari total plafon Rp10 triliun untuk menerbitkan obligasi lingkungan hidup berkelanjutan atau Green Bond I.

Menanggapi kondisi likuiditas, Sigit mengatakan perseroan akan terus fokus meningkatkan likuiditas melalui strategi pertumbuhan berbasis ekosistem value chain.

Ia juga mengatakan, sejauh ini Bank Mandiri memiliki kemampuan penyerapan likuiditas yang kuat yang dibuktikan dengan pertumbuhan DPK konsolidasi sebesar 14,9% year-on-year pada kuartal III tahun 2024, yaitu dua kali lipat pertumbuhan DPC industri itu sendiri. 7,04% tahun ke tahun.

Temukan berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel