Bisnis.com, JAKARTA – Setahun telah berlalu sejak Raam Punjabi diluncurkan, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) mengambil lantai di dalam tas. Sejak itu, saham perusahaan telah meningkat ratusan persen menyusul hasil keuangan yang positif.

Saham RAAM resmi dicatatkan pada 8 Mei 2023 dalam rangka penghimpunan dana modal kerja dan setoran modal pembangunan bioskop. Harga penawaran umum perdana (IPO) saat itu adalah Rp 234 per saham.

Setahun kemudian, data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan saham RAAM naik 122,2% dari harga IPO ke level Rp 520. Total kapitalisasi pasar atau market cap adalah Rp 3,22 triliun.

Sekretaris Perusahaan RAAM Sugiri mengatakan perusahaan juga telah melihat perkembangan operasional yang positif dan pertumbuhan kinerja keuangan sejak diluncurkan.

Pada tahun 2023, pendapatan perusahaan akan tumbuh sebesar 24% year-on-year menjadi Rp 399,27 miliar, berkat segmen film yang tumbuh sebesar 133% year-on-year. Sedangkan laba bersih mencapai Rp 102,98 miliar, meningkat 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Kontribusi penting tersebut diberikan oleh film “On the Edge of Death” dengan jumlah penonton terbanyak kedua pada tahun 2023, yaitu 3,3 juta penonton. RAAM juga membuka 3 bioskop sejak IPO, sehingga membawa perusahaan tersebut menjadi 12 bioskop pada akhirnya. tahun 2023,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (5/10/2024).

Memasuki tahun 2024, RAAM merangkum pendapatan sebesar Rp64,09 miliar pada kuartal I 2024, atau meningkat 104% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp31,4 miliar. Keuntungan ini membawa perseroan meraup laba bersih Rp 4,8 miliar dibandingkan sebelumnya rugi Rp 10,8 miliar.

Sugiri mengatakan, kinerja di awal tahun didorong oleh segmen film yang tumbuh 178% year-on-year berkat film “Kereta Berdarah” yang berhasil meraih satu juta penonton.

“Segmen bioskop juga tumbuh signifikan, sebesar 75 persen karena bertambahnya jumlah bioskop.” Hingga akhir kuartal I 2024, RAAM sudah memiliki 13 bioskop, ujarnya.

Menurut Sugiri, peningkatan segmen bioskop menandakan penggunaan dana IPO telah dilaksanakan dengan baik. Pada akhir tahun 2023, RAAM memiliki sekitar Rp60 miliar dana IPO yang belum terealisasi.

Oleh karena itu, perseroan berencana menambah dua kamar pada tahun ini sehingga total properti menjadi 15 kamar pada akhir tahun 2024.

RAAM juga terus mengembangkan bisnis di industri film dan media. Perusahaan baru-baru ini memperluas sayapnya dengan pemutaran “On the Edge of Death” di Rusia dan “Blood Train” di Far East Film Festival 26 di Italia.

“Di bawah kepemimpinan pionir industri film Indonesia, Raam Panjabi, RAAM akan terus meningkatkan kinerja, mengembangkan bisnis dan mengejar berbagai peluang untuk terus menjadi perusahaan terintegrasi dengan ekosistem yang luas,” tutupnya.

————-

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran VA