Bisnis.com, JAKARTA – Pesaing, warisan, ilmuwan, dan miliarder, Larry Connor, hidup seolah-olah dirinya adalah Tony Stark di kehidupan nyata.

Ia juga berjasa menjadi orang pertama yang melakukan pencarian Titanic, bencana kapal selam yang merenggut nyawa empat penumpangnya.

Connor, miliarder berusia 74 tahun dari Dayton, Ohio, baru-baru ini mengumumkan keinginannya untuk pergi ke dasar Samudera Atlantik, di luar ekspedisi OceanGate, untuk membuktikan bahwa perjalanan ke bencana Titanic bisa saja terjadi.

Jadi siapa Larry Connor?

Connor merupakan pemilik Connor Group, perusahaan investasi real estate yang berbasis di Dayton, Ohio, dengan kekayaan bersih US$2 miliar atau setara Rp36,5 triliun. 

Connor lulus dari Universitas Ohio pada tahun 1972 dan kemudian membeli Orlando Computer Group, yang kemudian menjadi penjual mikrokomputer IBM terbesar kedua di negara bagian Florida. 

Pada tahun 1992, ia ikut mendirikan perusahaan Connor, Murphy & Buhrman, yang kemudian menjadi Grup Connor ketika ia membeli mitranya.

Dalam 20 tahun, aset perusahaannya meningkat dari $100 juta menjadi $4 miliar. 

Dia bukan hanya seorang miliarder, dia juga seorang dermawan yang, selama pandemi global, menyumbangkan $1,6 miliar dari uangnya sendiri kepada rekan-rekannya yang berpenghasilan kurang dari $150.000 setahun dan masih membayar biaya penitipan anak.

Selain itu, kesuksesan finansial Connor memungkinkan dia untuk mengikuti hasratnya. Sama seperti karakter fiksi Tony Stark, Connor juga membalap model mobil pada tahun 1980an dan terus membalap di berbagai level hingga tahun 2000an. 

Pada tahun 2003, timnya memenangkan Petit Le Mans, perlombaan ketahanan yang diadakan di Road Atlanta, di Braselton, Georgia, AS. Perlombaan Grup C-nya juga memenangkan perlombaan Baja 1000, perlombaan di Semenanjung Baja California.

Dia tidak hanya menikmati balapan, tetapi dia juga mengembangkan selera menyelam dalam. Dia bergabung dengan pencipta Triton Submersible Patrick Lahey untuk perjalanan ke Palung Mariana. 

Timnya melakukan tiga kali penyelaman, satu di Palung Mariana, satu di bagian terdalam ketiga lautan yang disebut Sirena Deep, dan satu lagi di Challenger Deep, dunia bawah laut terdalam yang diketahui.

Sekadar informasi, Challenger menyelam lebih dalam, sekitar 23.000 kaki lebih dalam, dibandingkan tempat Titanic berada.

Namun, miliarder tersebut belum mengungkapkan kapan ia akan memulai perjalanannya menuju bangkai kapal Titanic.

Connor juga merupakan bagian dari Misi Aksioma 1, di mana dia menjadi pilot misi luar angkasa swasta pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. 

Saat pergi ke luar angkasa, ia menjadi orang tertua kedua yang memasuki dunia, setelah John Glenn (77).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel