Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut kuota pemasangan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS atap laris manis.

Menurut Enia Listiani Devi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Ketahanan Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, alokasi PLTS saat ini berkurang 90 megawatt (MW) dari alokasi 901 MW pada tahun 2024.

“Kita pasang 600MW karena kita punya 400MW, totalnya 901MW. Jadi alokasinya 60-90MW,” kata Enya dalam agenda Indonesia Net Zero Summit di Teater Jakarta, Sabtu (24/8/2024).

Sekadar informasi, pemerintah resmi menetapkan kuota PLTS tahun 2024-2028 melalui surat keputusan 279.K/TL.03/DJL.2/2024. 

Kuotanya bertambah setiap tahun. Lebih tepatnya, pada tahun 2024, alokasi pembangkit PV rooftop ditetapkan sebesar 901 MW, dan pada tahun 2025, alokasinya meningkat menjadi 1004 MW.

Nantinya meningkat menjadi 1.065 MW pada tahun 2026. Selanjutnya akan meningkat menjadi 1.183 MW pada tahun 2027 dan 1.593 MW pada tahun 2028.

Enya mengatakan, saat ini pihaknya berencana menambah plafon kuota PLTS di wilayah usaha PT PTN (Persero) dan menetapkan kuota di wilayah usaha non PT PLN (Persero). Pemerintah berencana memasang pembangkit listrik tenaga surya atap sebesar 4,6 gigawatt (GW) di Indonesia.

Meskipun tujuannya ambisius, ia mengakui bahwa kemajuan dalam hal stabilitas jaringan berjalan lambat.

 “Tujuannya bagus, tapi ini masalah jaringan. Stabilitas jaringan diukur, jadi kecepatannya agak lambat, tapi menurut saya ini meningkat dari hari ke hari.” 

Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia Fabi Tumiva optimistis pemerintah akan menambah alokasi PLTS Atap.

Namun, jika PLTS atap terlalu banyak, maka stabilitas jaringan listrik akan terganggu. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk melakukan penetrasi sistem penyimpanan energi dari skala kecil hingga skala jaringan.

“Saya anjurkan pakai PLTS atau kalau bisa dipasang baterai, misalnya 5 kW. Ini tidak memberatkan sistem PLN dan membantu meningkatkan stabilitas jaringan,” ujarnya. 

Lihat Google Berita dan berita serta artikel lainnya di WA