Bisnis.com, JAKARTA – Harga konsumen atau inflasi di China sedikit meningkat pada Juni 2024 dan mendekati nol selama lima bulan berturut-turut. Hal ini menunjukkan tekanan deflasi masih menghambat pemulihan perekonomian negara. )

Indeks harga konsumen Tiongkok naik 0,2% tahun-ke-tahun pada bulan Juni 2024, lebih rendah dibandingkan kenaikan 0,3% pada Mei 2024 dan CPI Tiongkok. ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyebutkan jumlah digit sebesar 0,4%.

Selain itu, promosi yang kuat selama festival belanja “618” juga menurunkan harga produk hiburan, peralatan rumah tangga, mobil dan barang lainnya.

Hingga akhir tahun 2022, harga-harga di tingkat pabrik masih mengalami deflasi. Indeks turun 1,4% pada Mei 2024.

Pada saat yang sama, pemulihan ekonomi Tiongkok pada tahun 2024 tidak merata. Industri manufaktur kadang-kadang menjadi titik terang, sementara konsumsi terbebani oleh penurunan pasar perumahan dan lemahnya pasar tenaga kerja.

Nah, ancaman deflasi juga serius karena dapat menyebabkan harga turun secara signifikan karena masyarakat menunda pembelian karena mereka memperkirakan harga akan turun lebih jauh. Hal ini mengurangi konsumsi dan berdampak buruk pada bisnis.

“Risiko deflasi di Tiongkok belum hilang. Pada Rabu (7 Oktober 2024), Zhang Zhiwei, ekonom di Pindian Asset Management, mengatakan bahwa “permintaan domestik masih lemah”. )

Ia juga yakin bahwa dalam jangka panjang, Tiongkok memerlukan peningkatan permintaan domestik untuk meningkatkan perekonomiannya. )

Sementara itu, ekonom UOB Woei Chen Ho menambahkan bahwa lemahnya harga meningkatkan kemungkinan Tiongkok akan melonggarkan kebijakan moneter, termasuk memotong suku bunga dan jumlah cadangan yang harus dimiliki bank.

Tiongkok mewaspadai penurunan suku bunga karena tekanan pada yuan. Langkah penurunan suku bunga pertama The Fed dapat memberikan ruang bagi Bank Rakyat Tiongkok (PBOC). Namun, Ketua Fed Powell tidak memberikan jadwal yang jelas mengenai hal ini.

Investor menantikan pertemuan kebijakan Partai Komunis minggu depan, di mana mereka akan mempelajari rencana jangka panjang Beijing dalam menangani berbagai masalah. Data pertumbuhan kuartal II akan dipublikasikan pada Senin (15/7). Ekonom di Bloomberg memperkirakan harga konsumen akan naik 0,6% tahun ini, jauh di bawah target resmi sebesar 3%.

Sebaliknya, nilai tukar yuan/dolar stabil di 7,2757 pada pukul 10:43 pagi di Shanghai, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun berada di sekitar 2,27%. Reaksi pasar saham juga moderat, indeks CSI 300 naik 0,1%.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel