Bisnis.com, Jakarta- Satu Keamanan Yang Kuat Industri sepatu bisa tumbuh lebih dari 6% tahun ini jika bisnisnya masih ramai.

Berdasarkan data Agrés Statistik Kapupendon (BPS), industri topi akan tumbuh 5,90% per tahun (YOOP) berturut-turut pada tahun 2024 dan seterusnya. Kinerja tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang disesuaikan sebesar -2,75% YoY.

Direktur Eksekutif Perusahaan Perawatan Sepatu Indonesia (Acisindo) lainnya Firman Bakinmni mengatakan kendala akses lahan bagi industri produksi dan kolam usaha serta investor garam industri.

“Secara umum izin soal keluarga kami masih sulit dan belum ada tanggalnya. Situasinya, untuk peluang usaha, masing-masing individu punya tujuan, Selasa (28/5/54).

Larangan izin perdagangan ini merupakan hal terpenting yang harus diatasi untuk mencapai tujuan pertumbuhan agresif di tahun-tahun mendatang. Iklim usaha yang baik dapat mendorong aktivitas positif di industri manufaktur.

Dari senjata sepatu, ia menemukan masih ada wahana investasi yang dibatalkan di darat, seperti pabrik sepatu di Srume, Jawa Tengah yang tidak pernah dibangun.

Faktanya, mengundang izin menyebabkan biaya investasi dan biaya operasional usaha membengkak. Hal ini dikatakan menghentikan peluang pengembangan lapangan kerja dan pembangunan industri yang agresif.

“Caranya, untuk memulai usaha kita dihadapkan pada Izin Amdal. Analisa Dampak Lingkungan] yang mahal dan memakan waktu lama. & SLF [sertifikat kualifikasi fungsional] yang juga mahal dan memakan waktu,” ujarnya.

Di sisi lain, Firman menemukan banyak izin usaha yang tidak memberikan kepastian, malah dunia usaha sangat sibuk.

Biasanya akses terhadap lahan disediakan oleh pemerintah dengan harga yang kompetitif. Kini, menjelajahi gunung di luar kawasan industri menjadi lebih rumit dan membutuhkan waktu tertentu.

Lihat berita dan artikel lainnya di berita dan saluran Google