Bisnis.com, Jakarta — PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,8 triliun pada kuartal II 2024, atau meningkat 80% dari laba bersih kuartal sebelumnya sebesar Rp 1,1 triliun.

Sebagian besar analis memberikan rekomendasi untuk membeli atau menjual saham NCKL seiring dengan peningkatan laba bersih menjelang akhir paruh kedua tahun ini.

Sucor Sekuritas merekomendasikan pembelian saham NCKL dengan target harga (TP) Rp 1.220 per saham.

Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan meyakini kinerja NCKL pada kuartal III tahun ini akan terbantu oleh kenaikan presipitasi hidroksida campuran atau MHP dan harga komoditas feronikel sebesar 3%, meski harga nikel di London Metal Exchange melemah.

Sedangkan menurut riset Sucor Sekuritas, harga batubara relatif stabil, naik 2% di ICI 1 dan turun 4% di ICI 4.

Oleh karena itu, kami memperkirakan margin tunai akan tetap utuh. Pada harga saat ini, kami melihat risiko harga nikel relatif terbatas, jika hanya 60 persen produsen yang mencatatkan margin positif, kata Andreas Mengenai hasil riset Socor Securities, Senin (5). /8/2024).

Andreas mengatakan dengan harga nikel yang relatif stabil, kinerja keuangan NCKL akan terus mendatangkan profitabilitas yang lebih luas.

Buana Capital juga memberikan rekomendasi Beli dengan target harga Rp 1.100 per saham naik 17,6%.

Buana Capital melihat pertumbuhan NCKL didukung oleh ekspansi eksplorasi pertambangan yang sangat baik dan peningkatan kapasitas produksi smelter.

“Kami mempertahankan rekomendasi Beli NCKL dengan target harga Rp 1.100 sehingga memberikan target PE 2024 setahun penuh sebesar 12x,” tulis Buana Capital Research.

Sedangkan laba kotor kuartal II tahun ini mencapai Rp 2,2 triliun, naik 36 persen dari posisi kuartal I 2024 sebesar Rp 1,6 triliun. Peningkatan laba ini dibarengi dengan kenaikan tajam harga nikel global pada periode tersebut. kuartal kedua tahun ini.

Sementara itu, EBITDA meningkat sebesar 49% menjadi Rp3,1 triliun pada kuartal II tahun ini, lebih tinggi dibandingkan posisi sebelumnya sebesar Rp2,1 triliun pada kuartal sebelumnya.

“Hasil pada paruh pertama tahun 2024 mencerminkan komitmen kami terhadap keunggulan operasional dan pertumbuhan berkelanjutan. Meskipun kondisi pasar bergejolak, kami mampu meningkatkan produktivitas dan mempertahankan profitabilitas yang kuat,” kata Kepala Hubungan Investor NCKL Lucito Guzali dalam siaran persnya. Minggu (5/8/2024).

Sepanjang semester I 2024, NKCL melaporkan pendapatan sebesar Rp12,8 triliun, naik 25 persen dari Rp10,24 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan hasil produksi dan peningkatan penjualan pada operasi penambangan dan pengolahan. Kapasitas produksi Harita Nickel terus bertambah dengan peningkatan kapasitas di fasilitas smelter RKEF dan pemurnian HPAL.

Pencapaian operasional perseroan antara lain pertumbuhan signifikan pada output produksi dan volume penjualan bijih nikel. Volume penjualan bijih nikel mencapai 8,37 juta wmt pada semester I 2024, naik 29% dari 6,49 juta wmt pada periode yang sama tahun lalu.

Operasi RKEF menghasilkan peningkatan produksi FeNi sebesar 69% dibandingkan tahun lalu, mencapai 63.414 ton pada paruh pertama tahun 2024, melebihi kapasitas produksi.

Operasional HPAL juga menunjukkan kinerja yang kuat, dengan produksi MHP Ni naik 28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan total 38.334 ton pada semester pertama tahun 2024.

Pertumbuhan juga didukung oleh peningkatan produksi dari pabrik pemurnian PTHPL yang melebihi kapasitas produksi dan pabrik pemurnian kedua HPAL, PTONC, yang mulai berproduksi pada kuartal II tahun 2024.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel