Bisnis.com, Jakarta – Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau BTN Syariah bukukan laba bersih Rp 370 miliar pada Semester I/2024.

Pendapatan BTN Syariah meningkat 31,7% (year-on-year/year-on-year) dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp281 miliar. 

Pertumbuhan laba BTN Syariah sendiri ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada Semester I/2024, pembiayaan syariah dilaporkan tumbuh sekitar 22% yy menjadi Rp 41 triliun dibandingkan Rp 34 triliun pada akhir Juni 2023. 

Sedangkan total DPK yang dihimpun BTN Syariah pada Semester I/2024 mencapai Rp46 triliun atau meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp35 triliun. 

Dengan pencapaian tersebut, BTN Syariah berhasil meningkatkan aset sebesar 20% yy menjadi Rp56 triliun dari tahun lalu Rp46 triliun.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (POJK UUS). Merujuk pada Pasal 59 angka 12, bank yang nilai aset UUS-nya mencapai 50% dari total nilai aset induk dan/atau total aset UUS yang paling sedikit sebesar Rp50 triliun wajib memisahkan UUS dengan tingkat tertentu.

Di tengah persiapan tersebut, perseroan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses akuisisi Bank Muamalat setelah uji tuntas. Sayangnya, dia tidak merinci alasannya.  

“Secara umum kami menyatakan tidak akan terus mengambil alih bank tersebut,” kata Direktur Utama BTN LP Nixon. Napitupulu dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (8/7/2024).  Ciptakan Rp 6 Triliun untuk Spin Off Bank Syariah

Dia mengatakan BTN telah menyiapkan langkah-langkah transformasi BTN Syariah, termasuk permodalan bank umum syariah melalui produk tersebut. 

“Kami sedang menyiapkan spin off UUS sebesar Rp 1,5 triliun-Rp 6 triliun dengan total modal,” kata Nixon Senin (8/7/2024) dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI. 

Modal tersebut diciptakan BTN sehingga akibatnya bank tersebut masuk dalam kategori bawah pada kelompok bank Modal Utama (KBMI) II. 

“Saat ini kita sudah punya Rp 4 triliun ya, tapi karena masih UUS, belum terdaftar sebagai modal, itu kalau uangnya kita masukkan ke UUS. Jadi mungkin tidak akan menambah banyak. Rp 1 triliun,” Nixon dikatakan. 

Berdasarkan timeline, produk Bank BTN Syariah akan menghasilkan penyediaan modal bagi bank pada Semester I/2025.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel