Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Pembangunan Dera Riau Kepri Siriya (Perseroda) (BRK Siriya) melaporkan laba bersih Rp 210,9 miliar pada kuartal III 2024. 

Nilai tersebut meningkat 15,77% year-on-year (YoY/YoY) dari Rp 182,18 miliar pada Q3 2023.

Dalam laporan keuangan yang dimuat di harian Bisnis Indonesia edisi Jumat (8/11/2024), BRK Syariah melaporkan peningkatan pendapatan dari Rp 943,88 miliar menjadi 1 triliun pada September 2024 setelah dividen 6,29% yoy. Pada bulan September 2023. 

Selain itu, pendapatan non-bunga yang merupakan pendapatan berbasis komisi juga meningkat sebesar 4,73 persen menjadi Rp87,25 miliar dari sebelumnya Rp83,31 miliar.

Pada saat yang sama, bank mencatatkan penurunan nilai aset keuangan yang turun 55,39% year-on-year menjadi hanya Rp31,76 miliar dari sebelumnya Rp71,2 miliar. Artinya, Cadangan Kerugian Kerugian (CKPN) yang pada akhirnya menopang profitabilitas perusahaan menjadi berkurang.

Nanti dari aktivitas rekonsiliasi, pembiayaan BRK Syariah meningkat 4,41 persen menjadi Rp 21 triliun pada triwulan III 2024, dari sebelumnya Rp 20,11 triliun pada triwulan III 2023. Alhasil, aset bank tersebut meningkat 6 persen menjadi Rp. 29,93 triliun dari sebelumnya Rp 28,24 triliun. 

Secara paralel, rasio kredit bermasalah (NPF) bruto meningkat menjadi 2,55 persen pada September 2024 dari sebelumnya 2,67 persen pada September 2023.

Selanjutnya, BRK Syariah menghimpun dana pihak ketiga menjadi Rp25,48 triliun hingga September 2024, meningkat 7,36 persen dari sebelumnya Rp23,73 triliun hingga September 2023. Sedangkan dana lunak BRK Suriah meningkat Rp 12,58 triliun, naik 7%. dari Yo. dari Rp 11,68 triliun pada tahun lalu. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel