Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi BRI Life (BRI Life) menutup kuartal I 2024 dengan total laba Rp 149,3 miliar. Angka tersebut meningkat 33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 112,2 miliar. 

BRI Life juga melaporkan laba bersih berdasarkan bank induk meningkat 10,7% year-on-year menjadi Rp 176,2 miliar dari sebelumnya Rp 159,1 miliar. Namun, nilai setara pembayaran tahunan (APE) baru hingga Maret 2024 mengalami penurunan sekitar 7% per tahun. 

Direktur BRI Life Aris Hartanto menyatakan hal ini seiring dengan resesi industri. Menurut dia, perolehan premi asuransi baru di industri hancur akibat resesi ekonomi. Terutama karena sedang dalam tahap pemulihan pasca Covid-19 dan dalam situasi geopolitik. Selain itu, terdapat tantangan terkait dengan menghubungkan saham, yang menjadikan industri asuransi jiwa menjadi kompleks. 

“APE kita terkontraksi 7%, tahun lalu Rp 845 miliar turun menjadi Rp 786 miliar di industri. Tapi pengurangannya lebih kecil dibandingkan industri,” kata Aris dalam konferensi, Selasa (28 Mei 2025). 

Secara keseluruhan, premi yang dibukukan perseroan pada Q1 2024 turun 15,6% year-on-year dari Rp 2,1 triliun tahun lalu menjadi Rp 1,7 triliun pada Q1 2024.

Aris mengatakan penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan kinerja asuransi jiwa kredit (AJK) yang turun 29,7 persen menjadi Rp 617 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 877,8 miliar pada kuartal I 2023.

 Selain itu, Aris mengatakan, berkat upaya BRI Life dalam meningkatkan kualitas penjualan melalui penyesuaian bauran produk dan channel, channel yang mengalami pertumbuhan pada kuartal I 2024 hanya channel Inbranch yang tumbuh sebesar 16,9%. 

Dari sisi investasi, Aris mengatakan investasi perseroan tumbuh 10,6% sehingga menghasilkan pendapatan Rp391,0 miliar, naik 26,5% year-on-year. Sementara ROI pada kuartal I-2024 berkisar 6%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 5,6%.

“BRI Life sejauh ini telah berinvestasi untuk terus menerapkan kebijakan strategis yang bertujuan untuk memenuhi komitmen perusahaan kepada nasabah,” kata Aris. 

Setelah itu, kompensasi dan tunjangan yang dibayarkan perseroan pada kuartal I 2024 sebesar Rp 1,2 triliun, turun 12,9% year-on-year dibandingkan kuartal I 2023 sebesar Rp 1,3 triliun. Sementara total aset BRI Life tercatat sebesar Rp24,7 triliun, meningkat 7% dibandingkan kuartal I-2023 yang sebesar Rp23,1 triliun. 

Mulai Maret 2024, saham BRI Life akan dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 51%, sedangkan FWD Management Holdings sebagai mitra strategis saat ini memegang 44% dan Yayasan Kesejahteraan Pegawai BRI 5%.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel