Bisnis.com, Jakarta – Pemasok Unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) menunjukkan hasil yang sangat baik sepanjang I/2024. pada semester tahun berjalan dengan peningkatan laba dan pendapatan yang signifikan.

Laba bersih JPFA naik 1,704% menjadi Rp 1,47 triliun dari Rp 81,97 miliar pada 6 bulan pertama tahun 2023, berdasarkan laporan keuangan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI).

Peningkatan laba JPFA naik 14,45% year-on-year (yoY) menjadi Rp 27,64 triliun dari penjualan dibandingkan Rp 24,15 triliun pada tahun sebelumnya.

Jika dirinci berdasarkan sektor, penjualan JPFA didorong oleh peternakan komersial sebesar Rp11,61 triliun, disusul segmen pakan ternak sebesar Rp7,40 triliun, pengolahan hasil peternakan sebesar Rp4,17 triliun, dan budidaya perikanan sebesar Rp2,27 triliun.

Industri perunggasan juga menyumbang Rp1,60 triliun, sedangkan perdagangan dan investasi lainnya menyumbang Rp1,01 triliun. Penjualan tersebut menghasilkan biaya likuidasi sebesar Rp438,46 miliar.

Seiring dengan peningkatan penjualan, beban pokok JPFA juga meningkat sebesar 7,18% menjadi Rp 22,29 triliun dibandingkan I/2023. setengah tahun – Rp 20,79 triliun.

Alhasil, total laba JPFA sebesar Rp5,35 triliun, naik 59,49% dari Rp3,35 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Sedangkan kas dan setara pada akhir periode JPFA tercatat sebesar Rp1,45 triliun atau lebih rendah 6,56% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,55 triliun.

Secara neraca, total aset JPFA tercatat sebesar Rp36,10 triliun per 30 Juni 2024 dibandingkan Rp34,10 triliun pada akhir Desember 2023.

Liabilitas perseroan naik menjadi Rp 20,46 triliun dari Rp 19,94 triliun pada akhir tahun 2023. Sedangkan ekuitas JPFA meningkat menjadi Rp15,63 triliun dari Rp14,16 triliun pada Desember 2023.

Harga saham JPFA naik 6,49% menjadi Rp 1.640 per saham pada perdagangan Rabu (31/07/2024). Sementara saham JPFA menguat 38,98% year-to-date (YtD).

________

Penafian: Postingan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel