Bisnis.com, Jakarta – PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) melaporkan pendapatan sebesar Rp744 miliar pada kuartal I-2024, naik 23% dari Rp121 miliar pada kuartal I-2023 menjadi Rp149 miliar.

Direktur Utama Harianto Jiptodihardjo mencontohkan tantangan perekonomian, antara lain melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan memburuknya kondisi geopolitik global yang mempengaruhi kinerja. “Melemahnya nilai tukar rupee terhadap dolar AS serta memburuknya kondisi geopolitik global dapat mengganggu pasokan dan harga bahan baku.” Direktur Utama perseroan Harianto Gyptodihardjo menjelaskan.

Untuk mengatasi hal tersebut, manajemen mengutamakan pengelolaan persediaan yang efektif. “Untuk memitigasi situasi ini, kami selalu mengupayakan pengelolaan inventaris yang baik,” tambah Hariano.

Untuk mencapai target pendapatan sebesar Rp3,15 triliun dan target laba bersih sebesar Rp550 miliar, manajemen IMPC menjajaki peluang baru melalui akuisisi dan inovasi produk.

Rinciannya, pendapatan perseroan pada kuartal I 2024 hampir sama dengan tahun lalu, laba kotor meningkat 4,1% year-on-year menjadi Rp315 miliar, margin laba kotor meningkat menjadi 42,4% dari 40,7%. Laba operasional naik 18,2% year-on-year menjadi Rp 204 miliar, dengan margin operasional meningkat dari 23,2% menjadi 27,5%. Laba bersih perseroan mencapai Rp 149 miliar seiring dengan peningkatan margin laba bersih dari 16,2% menjadi 20,0%.

EBITDA meningkat 15,9% YoY menjadi Rp 232 miliar, margin EBITDA meningkat menjadi 31,2% dari 27,0%. Dalam konteks keberlanjutan, pasca peristiwa kebakaran Bunter Gebang pada Oktober 2023, perusahaan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan akses fasilitas sanitasi dan air bersih bagi masyarakat terdampak. Kegiatan ini meliputi penyediaan bahan bangunan uPVC Alderon RS dan pipa uPVC Alderon kepada 32 kepala keluarga di wilayah tersebut.

Joycelyn Munthe

————–

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA