Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) 2024 meraup 543,85 miliar pada kuartal I. Laba bersih konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik turun 32,46% dibandingkan tahun lalu sebesar 805,19 miliar. .

Berdasarkan informasi resmi, manajemen bank BTPN menyebutkan penurunan laba tersebut disebabkan oleh kenaikan biaya, dengan mempertimbangkan pertumbuhan volume bisnis dan inisiatif yang dilakukan bank.

“Peningkatan cadangan kredit tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah pinjaman yang diberikan dan keputusan perseroan untuk menambah cadangan kredit sambil menunggu selesainya restrukturisasi kredit POJK pada tahun 2024.” 31 Maret,” surat manajemen. Kamis (05-02-2024)

Pendapatan bunga bersih (NII) tahun 2024 meningkat 2,74% menjadi Rp3,02 triliun pada kuartal I dari sebelumnya Rp2,94 triliun.

Bank juga mencatatkan peningkatan pendapatan komisi yang pada triwulan I-2024 meningkat sebesar 39,86% menjadi 247,34 miliar pada triwulan tersebut. Rp 176,85 miliar dibandingkan tahun lalu. Rp 2023 pada kuartal pertama.

Dari sisi intermediasi, total penyaluran kredit BTPN di bank tersebut pada Maret 2024. tumbuh 24% menjadi Rp186,56 triliun dari Rp149,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan kredit tersebut mencakup pembiayaan dari PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF) – OTO Group, setelah selesainya kegiatan korporasi bank BTPN pada tahun 2024. Maret. akhirnya karena akuisisi kedua perusahaan pembiayaan tersebut. sekarang menjadi bagian dari bank BTPN.

Bank BTPN kemudian secara organik mencatat peningkatan penyaluran kredit di luar Grup OTO sebesar 8,5% year-on-year, terutama didorong oleh segmen bisnis dan komersial sebesar 9%, pangsa usaha mikro, kecil, dan menengah sebesar 18%, disusul Jenius saham sebesar 154% dan saham keuangan United sebesar 607%. Aset Bank BTPN tumbuh 18% YoY dari Rp 204 triliun menjadi Rp 239,84 triliun pada tahun 2024. Hingga akhir Maret lalu.

“Bank BTPN akan terus berupaya tidak hanya tumbuh secara finansial, namun juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan melaksanakan berbagai program pemberdayaan sosial terkait masyarakat dan nasabah kami,” kata Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar dalam keterangan tertulisnya.

Tidak termasuk kenaikan kredit, rasio kredit bermasalah (NPL) bruto bank BTPN pada Maret 2024. pada akhirnya sebesar 1,83 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yaitu pada Februari 2024. akhirnya tercatat 2,4 persen.

Saldo Giro dan Tabungan (CASA) Bank BTPN tercatat meningkat 25% year-on-year dari Rp39,57 triliun menjadi Rp49,27 triliun pada 2024 Maret. pada akhirnya

Rasio CASA juga meningkat dari 34% menjadi 41%. Sedangkan total simpanan turun 8% secara tahunan menjadi Rp 71 triliun.

Oleh karena itu, total dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN meningkat 3% y-o-y dari Rp 116,37 triliun pada akhir Maret menjadi Rp 120,27 triliun pada akhir Maret 2024.

Indikator likuiditas dan pendanaan Bank BTPN juga sehat, pada 31 Maret 2024 rasio likuiditas coverage (LCR) sebesar 233,6% dan rasio pendanaan stabil bersih (NSFR) sebesar 115,7%. Perusahaan mencatatkan rasio kecukupan modal. rasio/KVR) 27,8 persen.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel