Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) melaporkan penurunan pendapatan dan laba bersih selama Januari-September 2024.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Rabu (30/10/2024), pendapatan operasional ADRO turun 10,6% year-over-year (YoY) dari $4,98 miliar menjadi $4,45 miliar pada Q3/2024.

Pendapatan usaha Adar terdiri dari ekspor batubara ke pihak ketiga sebesar USD 3,48 miliar, penjualan batubara dalam negeri kepada pihak ketiga sebesar USD 751,73 juta, penjualan batubara dalam negeri kepada pihak berelasi sebesar USD 162,24 juta dan pendapatan lain-lain sebesar USD 52,47 juta USD.

Dalam kurun waktu 9 bulan 2024, beban pokok pendapatan emiten Garibaldi Thohir turun dari $2,99 miliar menjadi $2,69 miliar. Oleh karena itu, beban operasional juga turun sebesar 23,2% tahun-ke-tahun menjadi $255,06 juta, dan beban keuangan turun sebesar 12,38% tahun-ke-tahun menjadi $71,34 juta USD.

Dengan demikian, laba ADRO periode berjalan September 2024 tercatat sebesar 1,32 miliar dolar AS. Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih ADRO turun 2,95% year-on-year dari $1,21 miliar pada 9M 2023 menjadi $1,18 miliar pada periode Januari – September 2024.

Pada tanggal 30 September 2024, ADRO memiliki total aset sebesar $10,9 miliar. Sementara itu, total liabilitas ADRO sebesar $2,75 miliar dan total ekuitas sebesar $8,15 miliar.

Perkembangan lainnya, Adaro mendapat persetujuan pemegang saham atas rencana aksi perusahaan untuk memisahkan anak perusahaannya, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) pada RUPSLB baru-baru ini.

Managing Director dan CEO Garibaldi Thohir mengatakan ADRO bermaksud untuk melanjutkan ekspansi strategis dan diversifikasi di segmen non-pertambangan untuk menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan mencapai tujuan menghasilkan sekitar 50% pendapatan dari batubara non-termal pada tahun 2030.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas partisipasi dan dukungannya dalam terselenggaranya RUPSLB ini sehingga kami dapat mencapai tujuan dan melaksanakan rencana transaksi substantif,” kata Boy Thohir dalam siaran pers, Jumat (18/10/2024).

Lanjutnya, ADRO menilai langkah tersebut efektif dalam memaksimalkan kinerja PT Adaro Andalan Indonesia dan pelaku usaha non-termalnya. Alasannya adalah memungkinkan setiap perusahaan untuk fokus mengembangkan kekuatan intinya dan terus menggunakan sumber daya dan potensi yang dimilikinya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel