Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) di bawah Hari Tanoseodibjo Q3 2024 laba bersih Rp 49,47 miliar. Laba tersebut turun 14,66% year-on-year (y-o-y) dibandingkan laba bersih Q3 2023 sebesar 57,97 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba bank tersebut dibarengi dengan penurunan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 13,38% menjadi Rp 418,35 miliar.
Margin bunga bersih (NIM) juga turun 86 basis poin (bps) menjadi 3,45% pada September 2024 dari 4,31% pada September 2023.
Kemudian pendapatan fee atau komisi turun 2,41% menjadi Rp 43,27 miliar. Pendapatan lain-lain juga mengalami penurunan sebesar 19,21% menjadi Rp 20,11 miliar.
Return on Asset BABP pun turut terpuruk, turun menjadi 0,23% pada September 2024 dari 0,65% pada September 2023. Artinya, kemampuan bank dalam memanfaatkan asetnya untuk mencari keuntungan pun berkurang. .
Tingkat pengembalian ekuitas juga turun menjadi 1,99% pada September 2024, lebih rendah dibandingkan sebelumnya 2,53% pada September 2023. Oleh karena itu, profitabilitas bersih bank melalui ekuitas berkurang.
Di sisi brokerage, MNC Bank menyalurkan pinjaman sebesar Rp10,85 triliun pada kuartal III 2024, meningkat 8,04% dari sebelumnya Rp10,04 triliun.
Berdasarkan data perseroan, segmen Wholesale Banking mendominasi Rp6,65 triliun, disusul segmen Wholesale Financing Rp2,03 triliun, KPR Rp786 miliar, Implant Banking Rp580 miliar, Kartu Kredit Rp432 miliar, dan UMKM di IDM. 368 miliar.
Seiring dengan peningkatan kredit, aset bank meningkat 11,26% menjadi Rp19,31 triliun pada Q3 2024 dari Rp17,35 triliun pada Q3 2023.
Direktur Utama MNC Bank Rita Montagna ingin meningkatkan total aset MNC Bank hingga 22 triliun pada akhir tahun 2024.
“Sekaligus, kami optimis pada tahun 2025 mampu meningkatkan total aset sebesar 30 triliun melalui berbagai program dan rencana bisnis yang menggarap likuiditas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (11/11/2024). . .
Sejumlah inisiatif telah dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dimana MNC bank menghimpun simpanan CoF rendah melalui Dahsyat One Reward Loyalty Program dan memaksimalkan Rekening Dana Nasabah (RDN) sekaligus menghimpun dana dari investor di pasar modal.
Dalam penyaluran kredit, MNC Bank tetap fokus pada optimalisasi pelaksanaan penyaluran pada segmen komersial khususnya kredit Wholesale dan Consumer dengan tetap mengedepankan prinsip pengelolaan risiko yang cermat dan terukur.
“Berbekal aplikasi perbankan digital MotionBank, MNC Bank terus mengembangkan bisnisnya dengan meningkatkan kemitraan,” ujarnya.
Pada saat yang sama, kualitas aset memburuk yang tercermin pada rasio kredit bermasalah (NPL) yang meningkat dari 3,98% menjadi 4,69%. Kredit macet bersih juga meningkat menjadi 3,32% dari sebelumnya 2,59%.
MNC Bank sendiri menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 13,99 triliun dalam sembilan bulan tahun 2024, naik 12,18% dari Rp 12,47 triliun pada September 2023. Tapi ada juga tabungan murah atau giro. (CASA) turun 12,15% menjadi Rp 2,83 triliun dari tahun lalu Rp 3,22 triliun.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA