Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mega Tbk. (MEGA) Parlemen Tanjung meraup laba sebesar 1,99 juta pada triwulan III 2024, turun 28,52% year-on-year (YoY/YoY) dibandingkan laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 2,79 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba Bank Mega disebabkan oleh penurunan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 7,47% (YoY) menjadi Rp 4,02 triliun pada September 2024, dari sebelumnya Rp 4,34 triliun.
Margin kotor MEGA juga turun 52 basis poin (bps) menjadi 4,91% pada September 2024 dibandingkan 5,43% pada September 2023.
Pada saat yang sama, bank juga mencatat kerugian real estat meningkat dari 145,55 miliar pada September 2023 menjadi 158,73 miliar pada September 2024.
MEGA juga mencatatkan penurunan pendapatan lain-lain sebesar 14,38% (YoY) menjadi Rp 61,08 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 71,34 miliar.
Beban lain-lain juga meningkat dari 891,39 miliar pada September 2023 menjadi 1,56 triliun pada September 2024. Alhasil, laba MEGA meningkat 28,8% (YoY) menjadi hanya mencapai 2,46 triliun dari sebelumnya 3,45 triliun. .
Di sisi brokerage, Bank Mega menyalurkan pinjaman sebesar R60,85 triliun pada kuartal III 2024, turun 6,89% (YoY) dari sebelumnya sebesar R65,35 triliun. Meski demikian, aset bank masih meningkat 10,77% (YoY) menjadi 129,43 triliun dari sebelumnya 116,85 triliun.
Sementara itu, kualitas aset yang tercermin pada rasio kredit bermasalah (NPL) bruto meningkat menjadi 1,78% pada September 2024 dari 1,63%. NPL neto juga meningkat menjadi 1,31% dari 1,22%.
Dari sisi pembiayaan, Bank Mega berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar R84,2 juta pada kuartal III 2024, meningkat 4,96% (YoY) dari sebelumnya sebesar R80,23 juta. Sementara itu, rekening Tabungan atau Tabungan Mega (CASA) Bank Mega tumbuh 15,56% (YoY) menjadi Rp 27,33 triliun.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Jaringan WA