Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan El Nino akan mulai menggantikan La Nina.
Peralihan El Nino ke La Nina diperkirakan terjadi pada bulan Juni hingga Juli yang akan menimbulkan serangkaian peristiwa.
Dengan adanya La Nina, banyak wilayah di Indonesia yang akan mulai mengalami musim hujan. Bahkan ada daerah yang diperkirakan akan mengalami badai.
Perubahan iklim dari El Nino ke La Nina disebut juga La Nada. Dilansir dari Portage Online, La Nada merupakan masa peralihan antara El Nino dan La Nina. Apa itu La Nada?
Pakar lingkungan dan perubahan iklim, Ahli Klimatologi Senior Kanada David Phillips menjelaskan konsep La Nada.
Waktu terjadinya perubahan El Nino ke La Nina disebut dengan masa kekosongan atau iklim netral.
“El Niño sudah mati sejak sekitar bulan Februari. Kita sekarang berada dalam masa transisi, fase netral yang oleh sebagian orang disebut ‘La Nada’, dan itu bukan apa-apa,” katanya.
Phillips menjelaskan, peralihan menuju La Niña biasanya terjadi pada musim dingin, namun dampak El Niño atau La Niña cenderung sedikit terasa pada bulan-bulan musim panas.
Sehingga menyebabkan beberapa daerah mengalami “sepi” karena belum mengalami hujan, namun juga cuaca sudah tidak hangat lagi.
“El Niño terjadi sangat awal sehingga kami pikir hal ini mungkin berdampak pada musim panas tahun lalu. Tentu saja berdampak pada musim dingin, namun La Niña belum terjadi. Kemungkinan besar hal itu akan terus terjadi. Suhu air di Samudera Pasifik netral. Airnya telah berubah dari air hangat dan mungkin menuju ke perairan yang lebih dingin. “Perairan yang lebih dalam juga lebih dingin, yang merupakan tanda lain akan segera terjadinya La Niña,” jelas Phillips, dikutip pembinavalleyonline, Kamis (13/6/2024).
Phillips menegaskan kembali bahwa La Niña akan datang, yang dikaitkan dengan lebih banyak salju dan suhu yang lebih dingin.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi dampaknya terhadap pola cuaca.
Ahli iklim juga menjelaskan, La Nina tidak selalu membawa musim dingin yang lebih dingin.
Dalam 20-30 tahun terakhir, La Niña terkadang hampir menyerupai El Niño ringan. Jadi musim dingin mendatang akan cenderung lebih hangat. Kapan La Nina akan tiba?
Dikutip dari situs National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), La Nina diperkirakan terjadi pada awal Juni-Agustus 2024 dengan peluang 49% atau Juli-September 2024 dengan peluang 69%.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyebutkan La Nina diperkirakan akan terjadi pada Juli-September 2024 dengan peluang sekitar 60%, sedangkan El Nino-Southern Oscillation (ENSO) yang bersifat netral diperkirakan memiliki peluang sekitar 40%.
Selain itu, La Nina juga diperkirakan terjadi pada Agustus-Oktober dan September-November 2024 dengan peluang sebesar 70%, sedangkan kemungkinan terjadinya ENSO netral berkisar 30%.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel