Bisnis.com, Jakarta – Rizal Mantovani merilis film keempatnya tahun ini. Bertajuk ‘Pusaka’, film tersebut rencananya akan tayang di bioskop Tanah Air pada 18 Juli 2024.

Para pemeran film ‘Pusaka’ berbagi cerita mengenai proses produksi melalui acara ‘Kamis Santuy’ yang digelar di Bisnis Indonesia pada 7 April.

Acara tersebut menampilkan tiga pemeran film “Pusaka” yaitu Buki B Mansoor, Sahila Hisyam dan Koki Anwar.

Buki berperan sebagai pemilik vila Randy Wisangco, Sahila berperan sebagai arkeolog Mayang, dan Koki berperan sebagai penjaga vila Dermo. Sinopsis film ‘Warisan’

Seperti diberitakan Letterboxd, film tersebut bercerita tentang Randy Wisangco (Bookie B. Mansoor), yang ingin menjual rumah liburan warisan ayahnya untuk membangun museum.

Sekelompok pekerja, termasuk arkeolog Mayang (Sahila Hisyam), diundang untuk melakukan survei dan menghitung perkiraan biaya renovasi dan pemugaran.

Di vila yang penuh dengan benda pusaka, para pekerja menyusun daftar artefak sejarah yang tidak boleh berada di tangan pribadi. Kebetulan kutukan yang diwariskan tersebut dipatahkan dan mengancam para pekerja.

Mengapa orang Indonesia suka takut?

Berawal dari alasan supernatural, Buki mengungkap alasan kuat mengapa orang Indonesia suka takut.

“Paranormal sangat kuat di Indonesia dan masyarakat Indonesia menyukai hal-hal menakutkan dan hal-hal yang sesuai dengan budaya kita,” ujarnya.

Koki juga mengatakan masyarakat Indonesia mungkin punya pengalaman menakutkan tersendiri yang menghubungkan mereka dengan menonton film horor.

Sahila pun melihat peluang besar bagi film horor Indonesia di masa depan.

Ia berkata, “Saat ini banyak sekali film horor, jadi kemungkinan besar orang luar negeri akan menontonnya,” dan “OTT juga sedang berkembang di Indonesia, jadi ini adalah peluang bagus.”

Booker setuju, mengatakan film horor menjadi lebih kreatif dan terus berkembang. Tantangan dan Cerita Proses Produksi Film ‘Pusaka’

Diakui Koki, mengelola emosi dan ekspresi wajah saat berperan dalam film horor merupakan salah satu tantangan terbesarnya. Untuk pertama kalinya sejak tampil di film horor, Corky mengakui ada perbedaan antara membintangi film horor dan komedi.

Corky mengatakan, “Dalam komedi, ekspresi diperbolehkan sebebas mungkin, namun dalam horor, ekspresi dibuat ringan untuk menjaga ketegangan.”

Memang tidak terlalu sulit, namun Corky berusaha untuk tidak bersikap berlebihan seperti di film komedi.

Meski seram, Koki tetap menyukai komedi. Masih ada adegan komedi, tipis tapi efektif, kata Corky.

Selain itu, Koki juga mengalami kecelakaan setelah syuting dan merasa tertantang.

Corky berkata, “Mobil yang saya tumpangi menabrak pembatas. Saya menabrak airbag depan. Ada dua adegan di akhir yang dihapus karena belum difilmkan.”

Buki pun mengaku senang sekaligus tertantang saat menerima peran di film tersebut. Produksi film ini penuh dengan rangkaian aksi dan banyak menggunakan CGI, yang membutuhkan banyak latihan dengan para stuntmen.

Meski begitu, ia sangat bersemangat memerankan karakter Randy Sangko. Plotnya yang kreatif membuat Bookie merasa benar-benar memasuki karakternya. Pengalaman berkolaborasi dengan pembuat film besar

Sahila mengaku sangat senang saat membaca naskah pemberian Hussein M. Atmodjo (Monji, begitu orang-orang memanggilnya) sebagai penulisnya. Monji yang kerap mengunjungi lokasi syuting mengaku Sahila sangat membantu dalam memahami karakter Mayang.

Selain itu, pihak bandar juga mendapat perlakuan unik dari Monji. “Mas Monji suka memberi saya playlist yang dia buat sambil menulis karakter, jadi saya bisa menggambar lebih banyak,” kata Buki.

Sementara itu, sutradara Rizal Mantovani mengaku Sahila sangat menantikan kolaborasi ini.

Sahila mengatakan, “Pak Rizal memang mencari jalan tengah yang tidak hanya cocok untuknya, tapi juga nyaman untuk kita sebagai aktor.”

Koki juga menyukai cara kerja Rizal sebagai sutradara. Menurutnya, Rizal adalah orang yang sangat perfeksionis, terbukti dengan banyaknya adegan yang ia rekam berulang kali hingga mencapai hasil maksimal. Alasan menonton film ‘Pusaka’

Menurut Buki, film tersebut cocok bagi para penggemar film bernuansa horor atau film bernuansa sadis dan berdarah-darah. Singkatnya, sutradara Sahila mengakui bahwa unsur horornya begitu kuat sehingga penonton “tidak bisa bernapas” saat menonton film tersebut.

Selain itu, pesan yang ingin disampaikan film ini juga menjadi alasan untuk menonton film . “Saat menghadapi keguguran, ada baiknya berdoa terlebih dahulu dan memaafkan diri sendiri,” tutup Bucci.

Sahila sangat berterima kasih kepada banyak penggemar film horor di Indonesia. Ia pun mengaku puas dengan tingginya level film horor Indonesia saat ini karena menonjolkan nilai-nilai budaya dan agama Indonesia tertentu yang mampu membawa nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan.

Sahila berharap ‘Pusaka’ akan mendorong lebih banyak genre yang diciptakan sineas Indonesia, seperti genre horor yang menjadi basis ‘Pusaka’. Berikut daftar aktor yang tampil dalam film ‘Pusaka’.

– Susan Sameh- Sharifa Danish- Ajil Ditto- Ulli Triani- Buki B Mansour- Slamet Rahardjo- Joseph Kara- Sahila Hisyam- Shophia Shireen- Koki Anwar- Ikhsan Samiaji. (Rafi Abid Wibisono)

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.