Bisnis.com, Jakarta – PT. Kustodian Central Effect Indonesia (KSEI) memperbarui kerja sama dengan 23 bank pengelola rekening dana nasabah (RDN) dan bank pembayaran.

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat mengatakan, tidak ada perbedaan antara kerja sama saat ini dengan kerja sama sebelumnya. Namun perjanjian kerjasama tahun 2019-2024 telah berakhir sehingga bank-bank tersebut tidak dapat lagi bekerja sama dengan KSEI hingga kerjasamanya diperpanjang.

“Nah, perjanjian ini sedang kami proses untuk diperpanjang hingga tahun 2023. Hari ini kami menandatangani perjanjian ini untuk 5 tahun ke depan dengan bantuan lebih dari 8 bank,” kata Samsul di gedung BEI, Jumat. (19/7/2024).

Lanjutnya, dengan memperbaharui kerjasama ini, KSEI dapat mempercepat proses birokrasi pembukaan rekening. Oleh karena itu, bank-bank tersebut memiliki kewenangan yang cukup untuk membuka rekening bank dan mempercepat pengelolaan uang investor.

“Jadi menurut saya akan sangat membantu pasar modal Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan 20 juta investor pada tahun 2027,” kata Samsul.

Samsul menambahkan, berdasarkan data Juni 2024, total investor di pasar modal mencapai 13 juta investor dengan rata-rata jumlah transaksi harian sebesar Rp 12,3 triliun.

Rata-rata pertumbuhan investor tercatat sebesar 38,7% per tahun hingga tahun 2020, dengan individu lokal mendominasi 99% dari total investor. Hal inilah yang menjadi alasan utama KSEI memberikan kemudahan kepada investor, salah satunya adalah penunjukan bank pengelola RDN dan bank pembayaran yang andal.

Bank tersebut adalah PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), PT Bank Mega Tbk. (MEGA), PT Bank BCA Syariah, PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP), dan PT Bank Capital Indonesia Tbk. (bacakan).

Jadi PT Bank Multiarta Sentosa TBK. (MASB), PT Bank Madhya Asia Tbk. (BBCA) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP), PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Panin Tbk., dan PT Bank Digital BCA.

Jadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan TBK Banten. (BJBR), PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), PT Bank Permata Tbk. (BNLI), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), serta PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP).

Bagian dari PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII).

Sekadar informasi, Bank Administratif RDN dan Bank Pembayaran mempunyai peranan penting dalam industri pasar modal. Kerjasama KSEI dengan bank pembayaran pertama kali dimulai pada tahun 2000 dengan kerjasama 3 bank untuk menerapkan smart business.

Hal ini berkaitan dengan syarat penyetoran dana pada rekening bank swasta sesuai Peraturan Bapepam No. III.C.6 Tentang tata cara operasional dan pengendalian intern lembaga penyimpanan dan penyelesaian.

Sedangkan kiprah pengelolaan bank RDN dimulai di 4 bank pada tahun 2012 berdasarkan perintah Peraturan OJK No.V.D.3 tanggal 28 Desember 2010 tentang penggunaan dan pemisahan Single Investor Identification (SID) bagi investor di pasar modal. . memerlukan Dana klien untuk investasi di perusahaan sekuritas. Terakhir kali KSEI bekerja sama dengan 7 Bank Pembayar serta 9 Bank Administratif RDN yang merangkap sebagai Bank Pembayar periode 2019-2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA