Bisnis.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku terus memantau penurunan layanan kredit perbankan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terjadi belakangan ini. 

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat total penyaluran kredit kepada UMKM pada Juli 2024 mencapai Rp 1.375,5 triliun atau tumbuh 5,1% year-on-year alias year-on-year. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan jumlah kredit yang diperoleh untuk UMKM pada Juni 2024 sebesar Rp1.376,6 triliun.

“Kita sedang berdiskusi bagaimana kita semua bisa mendukung UMKM agar target kredit UMKM bisa terus terpenuhi,” kata Frederica Widisaari Dewi, Direktur Eksekutif Pengawasan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Jasa Keuangan, di Jakarta, Selasa (17/9). ). /9/2024).

Namun Kiki, sapaan akrabnya, membenarkan bahwa dorongan tersebut tidak serta merta terjadi. Ia menyarankan agar perbankan mampu mengurangi risiko memburuknya kredit dengan menerapkan manajemen risiko.

Menurut dia, bank dan OJK mempunyai fungsi masing-masing untuk meningkatkan kinerja UMKM. Bank dapat terlibat dalam analisis kredit dan masalah teknis, sedangkan OJK mendorong aspek pengembangan.

“Makanya kami melakukan match terhadap dunia usaha,” lanjutnya, “termasuk upaya kami untuk mendorong tingkat pendanaan dari sektor perbankan dan pegadaian agar terus meningkat.”

Hal ini tercermin dari kehadiran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang kini berjumlah ratusan di seluruh Tanah Air, jelas Kiki. Ia mengatakan, TPKAD memfasilitasi pengaturan pembiayaan UKM dengan melibatkan pemerintah daerah terkait.

“Pegawai pemda lebih paham, lebih mengenal masyarakatnya, mana yang baik dan mana yang tidak, kita akan cari tahu dari situ. Ini upayanya,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kinerja penyaluran kredit perbankan ke sektor UKM atau kredit UKM semakin lesu di awal paruh kedua tahun 2024.

Laporan Investment Bank yang dikutip Jumat (23/8/2024) menyebutkan, “penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah pada Juli 2024 tumbuh sebesar 5,1% [secara tahunan], setelah tumbuh sebesar 5,6% [secara tahunan] secara tahunan ] pada bulan sebelumnya.

Selanjutnya, pertumbuhan kredit usaha kecil sebesar 3,8% y/y tercatat pada Juli 2024, sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,4% y/y. Total nilai kredit yang disalurkan perbankan pada lingkup bisnis tersebut sebesar Rp435,3 triliun. 

Di perusahaan skala menengah, pertumbuhan kredit melambat menjadi 3,1% y/y pada Juli 2024, turun dari 3,4% y/y pada Juni 2024. Nilai kredit yang disalurkan pada Juli 2024 mencapai Rp 303,4 triliun.

Sementara itu, domain usaha kecil menunjukkan perlambatan pertumbuhan kredit terbesar sebesar 7% year-on-year dengan total nilai Rp 636,8 triliun pada Juli 2024. Angka tersebut menyusut 8,2% dibandingkan kinerja yang dicapai pada Juni 2024. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel