Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan klaim pembiayaan perusahaan multifinance pada kuartal I 2024 didominasi oleh pembiayaan multiguna. Sedangkan pada Maret 2024, penyaluran kredit multiguna mencapai Rp 246,97 triliun. 

Mengutip statistik OJK, Minggu (26/05/2024), angka tersebut meningkat 9,87% year-on-year (YoI) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 224,7 triliun pada kuartal I 2023. 

Urutan kedua adalah pembiayaan investasi yang mencapai Rp168,05 triliun pada Maret 2024, meningkat 13,04% y/y dibandingkan periode yang sama Maret 2023 yakni Rp148,65 triliun. 

Lalu ada pembiayaan modal kerja yang angka penyalurannya mencapai Rp46,53 triliun pada Maret 2024. Pembiayaan modal kerja juga meningkat 11,62% year-on-year dari sebelumnya Rp41,69 triliun pada kuartal I-2023.

Pembiayaan syariah menempati urutan keempat dengan total penyaluran Rp 26,32 triliun pada kuartal I 2024. 

Jumlah tersebut meningkat menjadi 32,19% y/y dari sebelumnya Rp 19,91 triliun pada kuartal I 2024. Kemudian jual beli pembiayaan berbasis syariah mencapai Rp 19,3 triliun atau meningkat 14,72% y/y g secara tahunan dibandingkan sebelumnya. sebelumnya menjadi Rp 16,82 triliun.  

Selanjutnya pembiayaan jasa berbasis syariah mencapai Rp4,21 triliun hingga Maret 2024, meningkat 65,5% dibandingkan Maret 2023 yang mencapai Rp2,54 triliun. Pembiayaan investasi berdasarkan prinsip syariah mencapai total penyaluran sebesar Rp 2,8 triliun. Angka tersebut meningkat 420,6% dibandingkan Rp 539,56 miliar pada Maret 2023. 

Terakhir, pembiayaan lainnya berdasarkan persetujuan OJK yang mencapai Rp636 miliar, meningkat 29,11% year-on-year dibandingkan Rp492,58 miliar pada Maret 2023.

Secara keseluruhan, OJK mencatat klaim pendanaan dari perusahaan multifinance mencapai total Rp488,5 triliun pada Maret 2024. Angka penyaluran ini meningkat 12,1% year-on-year dibandingkan Rp435,52 triliun pada Maret 2023.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan VA Channel