Bisnis.com, JAKARTA — Kredit macet pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengalami tren meningkat pada tahun ini. Bagaimana kondisi di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. atau BRI (BBRI) pada semester I/2024?
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Mei 2024, rasio kredit bermasalah (NPL) termasuk kredit macet bagi UMKM mencapai level 4,27%, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya atau April 2024 pada pukul tingkat 4,26%.
NPL UMKM juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi sepanjang tahun ini atau dibandingkan Desember 2023 yang masih berada di level 3,71%.
Salah satu bank yang paling banyak menyalurkan kredit ke segmen UMKM adalah BRI. Pada triwulan II tahun 2024, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.336,78 triliun, dimana 81,96% disalurkan ke segmen UMKM.
Di tengah membengkaknya kredit bermasalah UMKM di industri, sejumlah segmen kredit BRI mencatatkan NPL yang juga meningkat. Misalnya saja segmen mikro yang mencatatkan NPL sebesar 2,95% per Juni 2024, meningkat dibandingkan Juni 2023 sebesar 2,23%.
Kemudian segmen usaha kecil mencatatkan NPL sebesar 5,05% per Juni 2024, meningkat dibandingkan NPL Juni 2023 sebesar 4,29%.
Namun pada segmen kredit menengah, NPL tercatat menurun dari 2,7% per Juni 2023 menjadi 1,75% per Juni 2024.
Sunarso, Direktur Utama BRI, mengatakan meski terjadi peningkatan, namun posisi NPL BRI secara keseluruhan masih di bawah rata-rata industri.
Artinya NPL UMKM BRI masih lebih baik dibandingkan rata-rata NPL UMKM industri, ujarnya dalam pemaparan kinerja BRI, Kamis (25/7/2024).
Meski begitu, dia menegaskan BRI tetap mempersiapkan langkah-langkah untuk menjaga kualitas kreditnya.
“Bahwa NPL UMKM semakin meningkat ya. Strateginya apa? Kita tumbuh selektif di UMKM terus, penerimaan risiko ketat,” kata Sunarso.
Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan NPL UMKM memang akan meningkat hingga tahun 2024. Namun, ia menilai perbankan telah menyiapkan cadangan yang memadai untuk mengantisipasi dampak pembengkakan NPL di segmen UMKM.
Kabar baiknya, bank-bank yang saat ini banyak menyalurkan kredit kepada UMKM memiliki CKPN [cadangan kerugian penurunan nilai] yang kuat untuk menutup risiko kredit UMKM,” kata Juda.
Sedangkan BRI sendiri memiliki cadangan NPL atau NPL coverage pada level 211,6% per Juni 2024.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel