Bisnis.com, Jakarta – PT Cum Securitas Indonesia memandang koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan lalu sebagai momentum persiapan jendela bagi beberapa manajer investasi.
Seperti diketahui, IHSG terkoreksi 2,91% pada pekan lalu menyusul terkonfirmasinya kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Koreksi IHSG yang cukup dalam terjadi pada periode 4 November 2024 hingga 8 November 2024.
Kemudian IHSG mencapai level 7243,86. Di sisi lain, kapitalisasi pasar saham Indonesia juga menyusut 2,86% menjadi Rp12,241 triliun.
“Efek Trump” belakangan ini membantu mendongkrak indeks dolar AS terhadap mata uang Asia, termasuk rupee. Dampaknya, arus keluar dana asing dari pasar saham Indonesia meningkat signifikan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pekan perdagangan 4 November 2024 hingga 8 November 2024, pasar saham Indonesia mencatatkan nilai jual bersih asing sebesar Rp 4,5 triliun.
“Penurunan IHSG sebenarnya bisa menjadi momen window dressing mengingat saham-saham berkapitalisasi besar sudah undervalued,” kata Analis Cum Securitas Abdulaziz Setio Wibowo saat dihubungi Bisnis, Selasa (11/12/2024).
Namun, kata Aziz, masih ada sentimen global yang menyebabkan masih terjadinya net sell investor asing. Menurut dia, banyak sentimen positif terhadap IHSG yang kemungkinan akan menaikkan nilai IHSG pada akhir tahun ini.
“Selain itu, masih ada peluang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunganya dan kemungkinan Bank Indonesia (BI) yang bisa menjadi sentimen positif bagi IHSG,” ujarnya.
Chief Investment Officer Nwasena Abhipraya Investma Kiswoyo memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 7.500-7.700 pada akhir tahun ini. Penguatan IHSG dibarengi dengan fenomena window dressing dan peningkatan aktivitas perekonomian.
“Katalisnya biasanya Desember belanja dalam negeri yang besar, bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Jadi seharusnya pertumbuhan ekonomi juga terkena dampaknya, yang setahun penuh ini di atas 5%,” ujarnya.
Dia mengatakan, saham-saham yang berpeluang mengalami window dressing antara lain TLKM, ASII, BBRI, dan BBNI.
Senada dengan itu, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG berpeluang menembus level 7.700 pada akhir tahun 2024. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG ke depan adalah prospek penurunan suku bunga The Fed, disusul B.I.
Saham-saham unggulan yang direkomendasikan adalah sektor perbankan seperti BBRI, BRIS, BMRI, serta sektor properti SMRA dan CTRA.
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel