Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani mengungkapkan kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menurun.

Pak Rosan menjelaskan, dulu investasi bisa menyumbang hingga 1/3 pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun sekarang hanya mencakup 1/3 saja. Ia menjelaskan, konsumsi rumah tangga selalu menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia

“Kalau melihat struktur pertumbuhan ekonomi, sebagian besar berasal dari kuatnya konsumsi dalam negeri kita, saat ini sekitar 53-54%, urutan kedua dari investasi, investasi saat ini sekitar 24-25%, pada tahun itu. Konsumsi kita dulu 57-58%, investasi bisa mencapai 30% atau lebih, sekarang hanya 24-25%,’ kata Rosan dalam forum CEO Kompas100, dikutip dari siaran pers BKPM, Sabtu (10 /.12/2024).

Mantan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Kadin) Indonesia ini menekankan pentingnya meningkatkan kontribusi Investasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Khususnya, lanjutnya di bidang strategis seperti energi bersih dan produksi mobil listrik.

Menurutnya, ke depan pemerintah akan mengarahkan investasi ke industri berkelanjutan untuk beradaptasi dengan kebutuhan dunia Jika tidak, daya saing Indonesia akan kalah dibandingkan negara tetangga.

“Saya dari Singapura dan bertemu dengan Sembcorp. Mereka sudah berinvestasi di 13 kawasan industri hijau di Vietnam, dan akhir tahun ini akan bertambah menjadi 18,” kata Rosan.

Ia sepakat untuk terus mendorong pengembangan kawasan industri dengan menggunakan energi bersih. Bahkan, Rosan mengungkapkan pemerintah berencana mempercepat pengembangan kawasan industri berbasis energi bersih.

“Kalau bicara menarik investasi di sektor produksi kendaraan listrik, mobil listrik, dan baterai kendaraan listrik, mereka [negara berkembang] masih membutuhkan sumber energi yang dulunya dari energi ramah lingkungan, kenapa?”

Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 54,53% terhadap pertumbuhan ekonomi pada triwulan II/2024. Sedangkan investasi memberikan kontribusi sebesar 27,89%.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel