Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengawasan Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan konsumsi bahan bakar solar (BBM) pada tahun 2023 akan menurun dibandingkan tahun 2022, seiring dengan langkah pemerintah dalam mengendalikan distribusi.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan pada tahun 2023, konsumsi solar BPH Migas mencapai 17,57 juta KL, dengan konsumsi solar mencapai 17,61 juta KL pada tahun 2022.
Erika mengatakan, pengurangan ini karena adanya pengendalian distribusi solar dengan kode QR mulai Juni 2022.
“Juga peningkatan pengawasan di lapangan dan partisipasi masyarakat untuk mengendalikan distribusi BBM bersubsidi,” kata Erika saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (27/05/2024).
Sementara itu, BPH Migas menyatakan realisasi beberapa jenis Minyak Pemanas (JBT) mencapai 5,57 juta kiloliter (KL) pada periode Januari – April 2024.
Erika mengatakan, angka tersebut sekitar 30,12% dari total kuota JBT yang ditetapkan sebesar 18,49 juta KL.
Erika mengatakan, dari realisasi 5,57 juta KL tersebut, JBT menyalurkan solar sebanyak 5,4 juta KL dan minyak tanah sebanyak 0,17 juta KL.
“Realisasi penyaluran JBT Januari-April 2024 mencapai 5,57 juta KL atau 30,12% dari total kuota JBT yang ditetapkan sebesar 18,49 juta KL. Rinciannya solar 5,4 juta KL dan minyak tanah 0,17 juta KL,” ujarnya.
Erika mengatakan, pihaknya akan mencadangkan kuota solar JBT sebesar 1 juta KL pada tahun 2024.
Hal itu dilakukan, kata Erika, untuk mengendalikan penyaluran agar tidak terlampaui kuota di akhir tahun dan BBM bersubsidi dapat disalurkan sesuai kebutuhan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA