Bisnis.com, JAKARTA – General Manager PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), Leonard M. Manurung mengatakan, ada 3.000 pekerja yang terlibat dalam pembangunan Pabrik Metalurgi Alumina Mempawa Tahap 1 (SGAR) di Kalimantan Barat.

“Tenaga kerja kita sekitar 3.000 orang, tapi itu tenaga kerja dalam tahap konstruksi, sedangkan tenaga kerja kita di PT BAI pelan-pelan akan mulai dari 300 orang,” ujarnya kepada wartawan usai meresmikan pintu pabrik injeksi bauksit pertama Melter di Kilang Mempawa. SGAR) Tahap Pertama, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024).

Ia melanjutkan, tenaga kerja yang direkrut selama ini terpisah dari PT BAI dan sistem informasi perpanjangan kontrak PMI (SIPKON) Taiwan.

Untuk yang terlibat dalam operasional PT BAI mempekerjakan sekitar 880 orang, termasuk operator dan pekerja kontrak lainnya berupa security, dan kedepannya akan ditambah sekitar 200 orang sehingga total pekerjanya sekitar 1.100 orang. .

Lebih lanjut, Leonard mengakui sebagian besar pekerja yang terlibat di kawasan ini adalah pekerja lokal karena perusahaan ingin mengutamakan pembangunan masyarakat sekitar.

Nantinya, pekerja lokal fokus mengisi beberapa area. Domain kedua berada di sekitar Kabupaten Mempawa. Kemudian masuk lingkar ketiga di sekitar Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan kemudian lingkar luar di luar Kalbar.

Menurut Leonard, perseroan ingin memberikan kesempatan awal kepada masyarakat di wilayah tersebut, mulai dari Ring 1, Ring 2, dan Ring 3, sesuai kualifikasi dan kebutuhannya.

“Toh, dari sekitar 1.100 karyawan, semuanya orang Indonesia. “Kami berharap dapat memprioritaskan desa-desa yang terdampak dengan hadirnya pembangkit ini nantinya,” pungkas Leonard.

Sedangkan proyek SGAR Mempawah Tahap 1 telah memasuki tahap commissioning dan injeksi bauksit awal. Proyek yang dioperasikan oleh PT BAI, anak usaha PT Inalum dan PT Antam Tbk ini, menargetkan produksi perdana pada kuartal IV 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel