Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan Pipa Gas Bumi Cirebon Semarang (Cisem) tahap 2 akan dimulai pada Juli 2024.
Plt. Dadan Cusdiana, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, mengatakan penyeberangan Batang-Kandang Timor Timur akan memakan waktu 510 hari terhitung Juli 2024 hingga 17 Juli 2024. Pada bulan Desember 2025.
“Saat ini anggaran dan jasa EPC (Gedung, Pengadaan, dan Konstruksi) sedang dalam proses pencairan yang telah ditinjau oleh Dirjen pada 19 April 2024,” kata Dadan dalam rapat dengar pendapat bersama (RDP) dengan Komisi VII. di hari Rabu. 29/5/2024).
Rencananya, proyek tersebut membutuhkan investasi sekitar 3,34 triliun dolar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024-2025 berdasarkan kontrak tahun jamak.
Dadan menambahkan, permohonan persetujuan multi-tahun EPC sistem akan diajukan dalam waktu 3 tahun anggaran setelah selesainya pembangunan bendungan.
Permintaan pipa Sisemi Fase 2 meliputi lapangan Sribon, Tegal, Pekalongan, Brebes, dan Pemalang dengan kapasitas berkisar antara 5 juta hingga 12 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).
Selain itu, pelanggan komersial seperti hotel dan restoran, jaringan gas bumi domestik, dan kilang Balongan memiliki potensi sebesar 24 MMscfd dan kapasitas 42 MMscfd. Potensi permintaan lainnya adalah menghasilkan 189-199 MMscfd.
“Jadi kami mengakhiri proses pelarangan, serta proses persetujuan multi-tahun,” katanya.
Di sisi lain, Kementerian ESDM sedang mempersiapkan pembangunan pipa gas bumi Dumai-Sai Manke di Sumatera Utara. Nantinya, infrastruktur pipa gas bumi Jawa Timur akan tersambung ke Sumatera Utara.
“Sejauh ini kebutuhan gas bumi Sumut dipenuhi dengan mengirimkan 16 kargo LNG dari Papua dan Kalimantan Timur,” ujarnya.
Total anggaran yang digunakan untuk pembangunan pipa Dumai-Sai Manke sebesar 6,6 triliun 6 miliar yang akan memanfaatkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan Andaman di Aceh hingga Jawa dan Sumatera.
Ketika pipa gas bumi menghubungkan Sumatera ke Jawa Timur, Sisemi akan memiliki 300.000 sambungan rumah tangga (SR) dan Dumai-Sai Manke dengan tambahan penerima gas kota (jargas) 600.000 SR.
Berdasarkan data tersebut, akan mengurangi subsidi LPG sebesar Rp 3 kg sebesar 630 miliar per tahun dan menghemat devisa impor LPG sebesar 1,8 triliun yuan setiap tahunnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel