Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Iran memastikan situasi konflik di Timur Tengah tidak akan mempengaruhi keamanan negaranya. Hal ini juga meyakinkan wisatawan yang ragu bepergian ke Iran karena alasan keamanan.

Hal tersebut diungkapkan Ali Asghar Shalbafian, Wakil Menteri Warisan Budaya, Pariwisata dan Kerajinan Iran, usai menghadiri Iran Tourism Roadshow di Asia Tenggara di Hotel JS Luwansa pada Kamis (07/04/2024).

“Apa yang Anda sebutkan misalnya apa yang terjadi pada saudara kita di Palestina, tidak ada pengaruhnya karena Iran secara geografis berbeda wilayah. Oleh karena itu, Iran menyambut baik semua wisatawan yang datang ke Iran, kata Shalbafian, Kamis (4/7/2024).

Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, dalam pertemuan terpisah menegaskan bahwa Iran adalah negara yang sangat kuat. Ia mengatakan rezim Zionis tidak bisa berbuat apa-apa ketika Iran menembakkan drone dan rudal ke negara tersebut pada April 2024, yang menunjukkan bahwa negara tersebut aman dan kuat.

Menurutnya, sebaiknya wisatawan datang langsung ke Iran untuk memastikan keadaan sebenarnya. Dia memastikan masyarakat Iran menjalani kehidupannya secara normal.

“Negara ini benar-benar aman dan salah satu negara teraman di Timur Tengah dan mungkin di dunia,” katanya. 

FYI: Pada tahun 2023, Iran menyambut lebih dari 6,4 juta wisatawan. Negara ini yakin jumlah wisatawan bisa mencapai lebih dari 10 juta pengunjung dalam dua tahun ke depan.

Baru-baru ini, Iran memperkenalkan rezim bebas visa untuk 28 negara tambahan. Ini termasuk Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tunisia, Tanzania, Mauritania, Zimbabwe, Mauritius, Seychelles, Jepang, Indonesia, Singapura, Kuba, Vietnam, Kamboja, Brunei, Brasil, Meksiko, Peru , Kroasia, Serbia, Bosnia dan Herzegovina, Belarus dan India.

Kebijakan ini merupakan salah satu upaya pemerintah Iran untuk menarik lebih banyak wisatawan ke negaranya.

Khusus untuk Indonesia, pemerintah Iran tengah menjajaki kerja sama guna membuka penerbangan langsung kedua negara. Pihaknya bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan kementerian terkait untuk mendapatkan izin penerbangan langsung.

“Saat ini kami sedang mematangkan langkah administratif untuk mendapatkan izin penerbangan langsung antara Iran dan Indonesia, dimana kedepannya akan ada jalur Teheran ke Jakarta dan Bali-Teheran,” jelas Boroujerdi.

Sementara itu, Shalbafian mengungkapkan, dua maskapai penerbangan Iran telah mengumumkan kesiapannya untuk menyediakan penerbangan langsung dari Iran ke Indonesia. Namun, dia tidak menyebutkan maskapai mana yang dimaksud.

Ia berharap izin penerbangan langsung segera dikeluarkan untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan Indonesia ke Iran.

“Mudah-mudahan, seperti Anda, kami segera bisa meluncurkan penerbangan langsung,” tutupnya. 

Berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel