Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham real estate (IDX Property & Real Estate) mulai pulih.

Hingga penutupan perdagangan Jumat pekan lalu (8 Februari 2024), indeks saham properti berada di 652,32 poin, turun 8,66% secara year-to-date. Namun koreksi tersebut lebih kecil dibandingkan awal Juli 2024, karena awal tahun sudah terkoreksi sebesar 17,31%.

Sementara itu, data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan BEI Properti & Real Estate menguat 9,50% dalam 1 bulan terakhir dan 3,03% dalam 3 bulan terakhir. )

Informasi Investasi Lanjutan Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, indeks saham real estate terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan secara berkala. Sifat progresif ini dipandang sebagai peluang untuk menjadikan indeks real estat sebagai salah satu industri unggulan. )

“Jika gerakan ini terus menunjukkan hasil yang progresif, maka sektor real estate akan menjadi industri dominan di masa depan,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (4 April 2024).

Kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan melonggarkan kebijakan moneter sejalan dengan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve juga mendukung kemungkinan perbaikan indeks real estate, tambahnya.

Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan FFR pada level 5,25%-5,5% pada pertemuan FOMC pada akhir Juli 2024. Namun, The Fed mempunyai opsi untuk menurunkan suku bunga pada September 2024. )

Jika inflasi terus turun sesuai dengan target The Fed sebesar 2%, kemungkinan besar penurunan suku bunga akan terjadi. Perkiraan tersebut juga memperhitungkan risiko pelemahan pasar tenaga kerja lebih lanjut.

Nafan mengatakan pelonggaran kebijakan moneter yang diterapkan oleh Federal Reserve dan Bank Indonesia pada kuartal II-2024 akan meningkatkan prospek marketing sales (yaitu pra-penjualan) yang dilakukan emiten properti. Selain itu, stabilitas perekonomian juga berperan sebagai pengendali utama kinerja masa depan industri real estate. )

“Pemasaran dan penjualan memiliki tren yang meningkat setiap tahunnya. Memang selama perekonomian dalam negeri stabil dan motivasi pemasaran dan penjualan terus tumbuh, maka tren tersebut bisa tercipta,” kata Nafan. )

Mirae Asset mengeluarkan rekomendasi beli saham PT Pakuwon Jati Tbk di tengah membaiknya indeks properti. (PWON) dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) target harga masing-masing Rp 446 dan Rp 640.

Juga memiliki saham di PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) mendapat rekomendasi Weak Buy dengan target harga Rp 1.400 per saham. Sedangkan PT Bumi Serpong Damai Tbk mendapat rekomendasi hold. (BSDE) dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (Meletakkan).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel