Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Allianz Life Indonesia atau Allianz Life Indonesia membayar klaim asuransi jiwa dan kesehatan senilai Rp 1 triliun selama kuartal I 2024, dengan klaim asuransi kesehatan menyumbang 64% dari nilai tersebut.
Rinciannya, Allianz Life mencatatkan klaim kesehatan lebih dari Rp 600 miliar pada periode tersebut. Direktur dan Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia Ong Le Keat mengatakan perseroan mencatat kenaikan klaim asuransi kesehatan sebesar 28% year-on-year (y-o-y).
Menurut dia, peningkatan jumlah konsumen selain inflasi medis juga menyebabkan peningkatan klaim.
“Inflasi obat berdampak pada klaim asuransi kesehatan. Kami memandang penanganan klaim asuransi kesehatan secara profesional merupakan wujud komitmen para pelaku industri asuransi untuk memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen dengan tetap mematuhi prosedur kebijakan dan regulasi terkait,” kata Ong kepada Bisnis, Minggu. (26/5/2024).
Dengan tren kesehatan yang dinamis, Ong mengatakan pihaknya akan memantau secara berkala perkembangan biaya pengobatan dan tren klaim asuransi kesehatan.
Selain itu, menurutnya, perseroan selalu memastikan kualitas perlindungan dan layanan asuransi kepada nasabah tetap mematuhi prosedur kebijakan dan ketentuan terkait.
“Secara keseluruhan, perseroan terus menjalankan strategi bisnis perusahaan untuk tumbuh dinamis di tengah tantangan industri,” ujarnya.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), volume klaim kesehatan pada tahun lalu sangat tinggi. Jumlah tersebut meningkat 24,9% y/y atau dari Rp16,68 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp20,83 triliun pada tahun 2023.
Dari total klaim kesehatan senilai Rp20,83 triliun yang dibayarkan industri, rata-rata klaim kesehatan mencapai Rp5,2 juta per penerima pada tahun 2023. Peningkatan klaim kesehatan terbesar terjadi pada kelompok tunggal yang naik 25,9% year-on-year dari Rp 10,64 triliun. Rp 13,40 triliun.
Sementara itu, konglomerat juga mengalami kenaikan klaim sebesar 23,2% y/y menjadi Rp7,44 triliun dari sebelumnya Rp6,04 triliun.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel