Bisnis.com, JAKARTA – Wiley Post mungkin nama yang jarang terdengar, namun ia diabadikan sebagai orang atau pilot pertama yang terbang solo keliling dunia.
Ia berhasil menyelesaikan tantangan tersebut dalam waktu tujuh hari sebelum akhirnya mendarat di New York, AS pada 22 Juli 1933.
Kehidupan Wiley Post dimulai secara tidak terduga dan berakhir dengan beberapa kesulitan. Meski demikian, ia dikenang sebagai salah satu pionir dunia penerbangan – bahkan dianggap membuka jalan bagi penerbangan modern pasca Perang Dunia Kedua. Kehidupan Wiley Post
Wiley Post melaporkan dari Oklahoma Historical Society dan lahir pada tanggal 22 November 1898 di Texas, AS. Semasa kecilnya, Wiley dan keluarganya pindah dari Texas ke Oklahoma.
Pada tahun 1913, Wiley melihat pesawat terbang untuk pertama kalinya. Hal ini membawanya untuk bersekolah di sekolah penerbangan di Kansas, Sweeney Automobile and Aviation School.
Setelah menyelesaikan studinya dan kembali ke kampung halamannya, ia bekerja di sebuah perusahaan konstruksi dan kemudian di sebuah tambang minyak. Selama periode hidupnya, Wiley melakukan pencurian dan masuk penjara.
Saat kembali bekerja, ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan mata kirinya buta. Karena tragedi ini, Wiley ditutup matanya, sesuatu yang membedakan Wiley dari pilot masa depan lainnya.
Setelah menabung, Wiley menikah dan membeli sebuah pesawat, yang rusak dan segera dijual. Pesawat keduanya adalah model Lockheed Vega, diberi nama “Winnie Mae” setelah putrinya. Pesawat ini digunakan di kedua penerbangan di seluruh dunia. Penerbangan solo pertama di dunia
Dari ceritanya, Wiley dan pilot Harold Getty menceritakan sebuah penerbangan mengelilingi belahan bumi utara pada tahun 1931. Dengan menggunakan 14 pemberhentian, mereka menyelesaikan percobaan dalam waktu 2 minggu.
Mulai saat ini Wiley Post menjadi populer di Amerika Serikat. Di tahun yang sama, perjalanan ini diabadikan dalam buku “Around the World in Eight Days: The Flight of the Winnie Mae”.
Dua tahun kemudian, Wiley terbang solo keliling dunia pada 15 Juli. Menurut Majalah Smithsonian, dia berharap menyelesaikan perjalanannya dalam enam hari, hanya berhenti lima hari. Namun, cuaca buruk dan kekurangan bahan bakar memperlambat kemajuan alat berat tersebut.
Wiley menempuh jarak 25.100 kilometer dan menyelesaikan penerbangan pada 22 Juli dalam 7 hari, 18 jam 49 menit. Jumlah istirahat yang dilakukan sebanyak 11 kali. Hal ini dilakukan dengan menggunakan autopilot dan kompas radio yang saat ini sedang dikembangkan oleh militer AS.
Wiley terbang dari New York ke Berlin, melintasi Atlantik. Ia kemudian melanjutkan perjalanannya ke Uni Soviet, singgah beberapa kali. Wiley kembali ke Amerika Serikat, singgah di Alaska, Kanada, dan kembali ke Bandara Floyd Bennett di New York.
Lebih dari 50.000 orang dilaporkan menyaksikan kembalinya Wiley Post ke New York. Tengah malam pesawat Winnie Mae terlihat di langit New York dan mendarat. Salah satu yang mengucapkan selamat kepada Wiley adalah Harold Getty, kopilot Wiley pada penerbangan dunia pertamanya. Kematian Wiley Post
Pada bulan Agustus 1935, Wiley dan Will Rogers melakukan perjalanan ke Uni Soviet. Pesawat yang digunakan dikatakan cukup unik: hibrida dari Lockheed Orion dan Lockheed Explorer.
Beberapa ahli berpendapat bahwa hidung pesawat cukup berat sehingga membuat pesawat hybrid berpeluang jatuh. Benar saja, Orion Explorer jatuh setelah lepas landas, jatuh ke air dan menewaskan kedua penumpangnya.
Jenazah Wiley Post dibawa pulang ke Oklahoma, dan menurut berbagai sumber, 15.000 hingga 20.000 orang menghadiri penutupan peti mati di ibu kota Oklahoma.
Pesawat bersejarah “Winnie Mae” dipindahkan ke Smithsonian Institution pada tahun 1936. Hingga saat ini, pesawat tersebut dipajang di Museum Dirgantara dan Luar Angkasa Nasional.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel