Bisnis.com, Jakarta – Beberapa miliarder terkaya di dunia dikenal dengan gaya hidup sederhana. Misalnya saja Warren Buffett yang dikenal sebagai miliarder yang sangat hemat.

Namun ada nama lain yang belum banyak diketahui orang, namun ia menjalani kehidupan sederhana, meski ia seorang miliarder.

Dia adalah Ingvar Kamprad, pendiri IKEA.

Kamprad, yang meninggal pada tahun 2018 pada usia 91 tahun. Ia merupakan salah satu orang terkaya di dunia, namun namanya jarang muncul karena ia adalah seorang miliarder yang hemat.

Menurut artikel Forbes tahun 2006, dia pernah berkata, “Saya pelit dan sombong.”

Ingvar Kamprad mendirikan IKEA dan menjadi miliarder mandiri. Pada saat kematiannya, Bloomberg memperkirakan kekayaannya mencapai $58,7 miliar, menjadikannya orang terkaya kedelapan di dunia pada tahun 2018.

Meskipun kekayaannya sangat besar, Kamprad terkenal dengan gaya hidup hematnya, yang juga tercermin dalam penghematan biaya perusahaannya. 

Dia terkenal terbang dengan kelas ekonomi, menginap di hotel murah, dan selama lebih dari dua dekade mengendarai Volvo 240GL tahun 1993 yang awalnya bernilai sekitar $22.000 tetapi hanya bernilai beberapa ribu ketika diparkir oleh petugas keamanan. Alasan.

Sifat hemat Kamprad tidak hanya mencakup perjalanan dan mobil. Ia juga diketahui sering membeli pakaian di pasar loak, kebiasaan yang ia pertahankan bahkan setelah kembali ke Swedia setelah 40 tahun diasingkan dari pajak. 

“Jika Anda melihat saya sekarang, saya tidak berpikir saya mengenakan pakaian yang tidak saya beli di pasar loak,” ujarnya dalam penampilan televisi pada tahun 2014, seperti dilansir The Telegraph.

Bahkan penampilannya pun menunjukkan mentalitas hematnya. Setelah membayar sekitar $27 untuk potong rambut di Belanda pada tahun 2008, yang menurutnya mahal, ia memutuskan untuk potong rambut di negara berkembang agar lebih murah.

Kebiasaan Kamprad menabung bukan sekedar keputusan pribadi, namun merupakan bagian integral dari filosofi dan gaya manajemen perusahaannya. 

Ia percaya bahwa tindakan pribadinya menjadi contoh bagi karyawannya.

“Bagaimana saya bisa meminta orang-orang yang bekerja pada saya untuk melakukan perjalanan murah padahal saya melakukan perjalanan mewah? Ini soal manajemen yang baik,” jelasnya.

Warisan Kamprad juga memastikan bahwa ahli warisnya tidak dapat terus menghabiskan miliaran dolar di perusahaan-perusahaan terkait IKEA. Sebaliknya, ia mewarisi kelompok Ikano yang lebih kecil, yang bernilai sekitar $10 miliar.

Pada tahun 1982, Kamprad mendirikan Stichting INGKA di Belanda, sebuah yayasan amal yang mengendalikan sebagian besar toko IKEA di seluruh dunia melalui serangkaian perusahaan induk. 

Merek IKEA dan seluruh waralaba dimiliki oleh perusahaan induk lainnya, Inter IKEA Systems B.V., anak perusahaan dari perusahaan yang berbasis di Liechtenstein.

Pengaturan rumit ini memastikan independensi merek IKEA dari keluarga Kamprad, menjaga visi pendiri namun menjauhkan kekayaan dari keturunan langsungnya. 

Bagi Kamprad, minat utamanya bukanlah kekayaan, namun kelanggengan etos IKEA, yang fokus pada inovasi dan desain dibandingkan mengumpulkan kekayaan keluarga.

Meskipun tabungan luar biasa yang dimiliki Ingvar Kamprad bukan untuk semua orang, kisahnya menyoroti pentingnya perencanaan keuangan yang cermat.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel