Bisnis.com, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hassan (Zulhas) Perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan negara-negara Teluk (Indonesian Gulf Cooperation Council Free Trade Agreement/IGCC FTA) ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun.

Sementara itu, perundingan IGCC-FTA resmi dimulai pada hari ini, Rabu 31 Juli 2024, dengan ditandatanganinya pernyataan bersama dimulainya perundingan antara Menteri Perdagangan Zulkifli Hassan (Zulhas) dan Sekretaris Jenderal GCC Jassem Mohammed Albudaiwi. Kantor Kementerian Perdagangan.

Menurut Zulhas, pada tahun 2023 perdagangan Indonesia dengan negara-negara Teluk mencapai 15,7 miliar dolar. Namun, Indonesia masih menghadapi defisit perdagangan hingga $3,5 miliar dengan negara-negara Teluk, dengan ekspor $6,1 miliar dan mata uang asing $9,6 miliar.

Menurut Zulhas, sebagian besar defisit perdagangan antara Indonesia dan GCC disebabkan oleh kurangnya keragaman produk yang dijual di negara-negara Teluk.

Indonesia dikatakan sangat bergantung pada perdagangan di sektor jasa manusia, namun perdagangan barang masih rendah karena tingginya hambatan seperti perbedaan status dan tidak adanya perjanjian perdagangan antara kedua pihak.

“Kegagalan kami adalah pekerjaan yang kami lakukan dengan GCC PRT, Haji, Umrah. Kami tidak mempromosikannya selama 0 tahun.” 7/2024).

Pada awal perundingan IGCCF, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan ekspornya ke Timur Tengah dan memperluas ekspornya ke negara-negara anggota GCC antara lain Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, dan Kuwait.

Ia juga mengatakan putaran pertama perundingan IGCC FTA dijadwalkan akan dimulai pada September 2024. Kedua belah pihak mempertemukan pengusaha untuk membahas kepentingan perdagangan dan investasi.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulhas mengatakan, peluncuran perundingan IGCC FTA merupakan hasil perjuangannya setelah lima kali melakukan kunjungan ke negara-negara Teluk. Ketimbang CEPA, Zulhas menilai FTA bisa menjadi langkah awal yang baik dalam memperkuat perdagangan Indonesia dengan GCC.

Perundingan IGCC FTA diharapkan selesai dalam dua tahun ke depan atau 2026.

“Pertama FTA, kalau bisa FTA saja yang bagus. Mudah-mudahan dua tahun lagi [perundingan IGCCF] selesai,” kata Zulhas.

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan The Watch Channel